Header Ads



Terjadi di Toba, Jenazah Dikubur di Dalam Rumah

Toba, Prihatin. Itulah kata yang mewakili saat melihat penggali kubur menggali liang kubur di dalam rumah untuk jenazah pemilik rumah itu. Tidak wajar, tapi itu terjadi Senin (12/12/2022), di Desa Sionggang Tengah, Kecamatan Lumbanjulu, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.

Dilansir dari Ninna.id, Bahwa informasi dihimpun di sekitar lokasi kejadian, diketahui, almarhumah Frida Tambun (83), sudah lama menjanda ditinggal mati suaminya,  bermarga Pardede.

BACA JUGA  Dituding Usir Anak-anak saat Liturgi, Guru Sekolah Minggu Gereja HKBP Pabrik Tenun: ke Pendeta Saja

Screenshot Vidio Jenazah Dikubur Didalam Rumah di kabupaten Toba/ist KLIK VIDONYA

Semasa hidupnya, pensiunan guru yang dikarunia 6 orang anak dan cucu itu cukup aktif di berbagai kegiatan sosial serta dikenal sebagai seorang yang berhasil dalam membimbing anak-anaknya.

Sebagaimana diutarakan oleh penatua gereja, anak dan cucu almarhumah sudah ada yang menjadi pendeta. Namun di akhir hidupnya takdir berkata lain.

Lazimnya dalam kultur budaya Batak Toba, almarhumah yang sudah berumur 83 tahun itu, rencananya akan dikuburkan di sebelah makam suaminya. Dari sinilah awal mula kisah memprihatinkan itu.

Dari informasi yang beredar di sekitar kampung, ada oknum SM yang katanya sebagai salah seorang  pemilik tanah tempat makam suaminya berada. Oknum SM inilah yang tidak memperbolehkan jenazah Frida Tambun dimakamkan di samping makam suaminya.

BACA JUGA  Dihadiri Ribuan Pomparan, Bupati Samosir : Tugu Sitohang Bangkitkan Ekonomi di Samosir

Lantas, seorang pelayat yang sepertinya kerabat dekat keluarga almarhum mengingatkan kalau pekarangan rumah almarhumah juga masih luas. Kenapa tidak dimakamkan di sekitar pekarangan rumahnya saja?

Terlebih, informasi yang beredar di desa itu juga menyebutkan, rumah tempat tinggal dan pekarangan serta kebun yang cukup luas yang diolah almarhumah dan suaminya semasa hidup sudah mereka beli.

Asal lahan itu, demikian informasi yang beredar di sana, dibeli dari dari pihak keluarga dekat oknum SM tadi, yang melarang jenazah almarhumah dikebumikan di samping makam suaminya.

Belakangan, jenazah Frida Tambun dimakamkan di sekitar pekarangan rumah almarhumah. Informasi yang beredar, si pemilik tanah pertama berdalih, suami almarhumah membeli tanah itu untuk tempat tinggal, bukan untuk pemakaman.

Mengingat waktu pesta adat sudah ditentukan hari H nya, pihak keluarga pun tidak mau ambil pusing alias sepakat untuk mengebumikan jenazah Frida Tambun di dalam rumah semasa hidupnya.

BACA JUGA  Naik Kereta Api Siantar - Medan Kini Lebih Mahal?, Ini Faktanya

Dalam prosesnya, makam suami pun turut digali kembali, dan tulang belulangnya dimakamkan kembali satu liang lahat bersama istrinya, di dalam rumah yang mereka huni semasa hidupnya.

Dikaitkan dengan kekerabatan dalam adat Batak Toba, keluarga almarhumah ternyata masih mempunyai hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan pemilik asli kampung Sionggang yakni marga Manurung.

Dari phak suami almarhumah, marga Pardede, sudah sejak dahulu datang ke Sionggang dan menikah dengan boru Manurung. Keturunan merekapun selalu menikah dengan boru Manurung (putri dari Manurung).

Adapun Frida Tambun, tercatat perempuan dari marga di luar Manurung yang dijadikan menantu keluarga Pardede di desa itu.

BACA JUGA  Kesaksian Mengejutkan Richard di Sidang Kasus Yosua, Penyidik Bahkan Tak Tahu

Dalam kehidupan sosial masyarakat adat Batak, itu artinya marga Pardede sudah ratusan tahun tinggal di Sionggang sebagai boru/hela (menantu).

Fakta budaya itu semakin dikuatkan jika ada pesta adat pengebumian berlangsung di desa itu. Pihak Tulang (paman) hingga beberapa generasi terdahulu (bonani ari) juga marga Manurung. Artinya hampir seluruh acara diisi oleh pihak marga Pardede dan marga Manurung.

Atas dasar kekerabatan yang sangat dekat itupula, pihak Manurung menyampaikan mereka menerima yang sedang terjadi atas proses pemakaman jenazah Frida Tambun itu.

“Beginilah dahulu, mau apa lagi. Acara pengebumian ini tidak mungkin ditunda,” ujar Arlen Manurung pihak keluarga dari Frida Tambun, yang juga dikenal sebagai sekretars pemerintah desa setempat. ninna.id/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.