Header Ads


Tapteng Tanggap Darurat: 86 Meninggal, 104 Hilang, Ratusan Ribu Mengungsi, Evakuasi Terhambat

Tapteng - Lintas Publik, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menetapkan status Tanggap Darurat selama dua minggu pascabencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda hampir seluruh wilayah Tapteng. Hingga Senin (1/12), data sementara mencatat 86 korban meninggal dunia dan 104 warga masih hilang.

BACA JUGA  Prada Zeni Marpaung Gugur Saat Evakuasi Korban Longsor di Padang Panjang

Tapteng Tanggap Darurat: 86 Meninggal, 104 Hilang, Ratusan Ribu Mengungsi, Evakuasi Terhambat/ist
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu, SH, MH mengatakan proses evakuasi masih berlangsung, namun medan sulit dan akses yang terputus total membuat pencarian terhambat.

“Banyak titik longsor belum bisa dijangkau. Material menimbun jalan dan permukiman. Saat ini sekitar 80 personel gabungan Basarnas, TNI, Polri, BNPB, dan unsur terkait dikerahkan,” ujarnya.

Hampir seluruh jalur darat menuju Tapteng tidak dapat dilalui. Sejumlah jembatan putus dan badan jalan amblas. Akses dari Tapanuli Selatan, Tarutung, Tapanuli Utara dan Pakpak Bharat terputus total. Jalur yang masih dapat ditembus sementara hanya rute Subulussalam–Aceh Singkil.

Wilayah terparah berada di Kecamatan Tukka, Pandan, dan Sitahuis. Hingga kini listrik belum pulih dan jaringan komunikasi terganggu berat. Bupati menyebut kebutuhan air bersih sangat kritis karena sumber air tertimbun longsor.

“Koordinasi sudah dilakukan dengan PLN serta provider jaringan. Kami juga membutuhkan alat penyaring air untuk kebutuhan pengungsi,” katanya.

Pengungsian tersebar di rumah keluarga, sekolah, rumah ibadah, fasilitas umum, dan posko yang disiapkan pemerintah. Jumlah pengungsi diperkirakan mencapai ratusan ribu orang, terutama dari Pandan, Sarudik, Sorkam dan Tukka.

Presiden RI Prabowo Subianto meninjau Posko Utama Pengungsian di GOR Pandan untuk melihat kondisi terkini serta memastikan percepatan penanganan darurat. “Presiden memerintahkan agar prioritas utama adalah penyelamatan jiwa,” kata Bupati.

Bupati juga membenarkan dua warga tewas akibat insiden penumpukan beras saat terjadi penjarahan di gudang Bulog.

“Kita harus kompak dan saling membantu. Semua pihak bekerja siang dan malam. Kita harus kuat agar pemulihan berjalan cepat,” tegasnya. (mist/tam)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.