Header Ads


BNPB dan Menko PMK Tinjau Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan

Tapanuli - Lintas Publik,  Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Pratikno, Minggu (30/11), meninjau langsung lokasi terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan. Kunjungan ini bertujuan memastikan percepatan penanganan darurat serta koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

BACA JUGA  Prada Zeni Marpaung Gugur Saat Evakuasi Korban Longsor di Padang Panjang

BNPB dan Menko PMK Tinjau Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan/ist
Setibanya di Tapanuli Tengah, Suharyanto dan Praktikno langsung menuju GOR Pandan, Kecamatan Pandan, untuk rapat koordinasi bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Tengah dan Wali Kota Sibolga. Dalam pertemuan tersebut, pemerintah daerah melaporkan kendala serius akibat matinya jaringan listrik yang memutus komunikasi warga dengan keluarga dan kerabat.

Menanggapi hal ini, Kepala BNPB langsung menghubungi Direktur Utama PLN dan berkomitmen memfasilitasi tim teknisi PLN menggunakan helikopter untuk mencapai titik kerusakan di daerah terpencil. Selain itu, sembilan unit genset dan perangkat Starlink telah diterbangkan dari Bandara Silangit ke Pinansori untuk memulihkan jalur komunikasi yang sempat terputus.

Usai koordinasi di Tapanuli Tengah, rombongan melanjutkan peninjauan ke Desa Hotagodang, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, wilayah yang juga terdampak parah banjir. Di lokasi, Suharyanto dan Pratikno menyaksikan kerusakan rumah, kendaraan, dan peralatan warga akibat derasnya arus air yang membawa lumpur dan kayu besar ke permukiman.

Di posko lapangan, Kepala BNPB menegaskan prioritas penanganan darurat adalah pembersihan material kayu besar dengan menurunkan alat berat khusus, serta percepatan operasi pencarian dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, dan pemulihan akses transportasi dan komunikasi.

BACA JUGA BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Enam Hari di Sumut akibat IOD Negatif, Ini Daerah Terdampak

BNPB dan Menko PMK Tinjau Penanganan Darurat Banjir dan Longsor di Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan/ist
Data Korban Terkini

Menurut data BNPB per Minggu (30/11) pukul 17.00 WIB, jumlah korban terdampak bencana di Tapanuli Tengah adalah 73 meninggal dunia, 104 orang masih dalam pencarian, dan 508 orang mengalami luka-luka. Jalur darat dari Terutung ke Sibolga masih tertutup material longsor, namun akses udara dari Tapanuli Utara sudah dapat digunakan.

Di Tapanuli Selatan, tercatat 52 orang meninggal dunia, 48 hilang, dan 58 orang membutuhkan perawatan. Meski terdampak besar, kondisi wilayah ini relatif kondusif dengan jaringan listrik, air, dan internet yang masih berjalan, serta jalur darat yang dapat dilewati. BNPB menyiapkan 100 unit chainsaw untuk mendukung pembersihan kayu pascabanjir sesuai permintaan pemerintah setempat.

Hari ini, BNPB mendistribusikan bantuan logistik dan permakanan ke masyarakat terdampak. Di Tapanuli Tengah, permakanan di-drop dari udara untuk wilayah yang sulit dijangkau. Sedangkan di Tapanuli Selatan, bantuan difokuskan pada pemulihan lingkungan pascabanjir, termasuk penyediaan alat pemotong kayu untuk mempercepat pembersihan.

Kepala BNPB menegaskan, fokus utama saat ini adalah percepatan penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur agar masyarakat terdampak dapat segera kembali beraktivitas normal. (red/tam)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.