BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Enam Hari di Sumut akibat IOD Negatif, Ini Daerah Terdampak

Medan - Lintas Publik, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang diprakirakan terjadi selama enam hari, mulai 22 hingga 27 November 2025. Kondisi ini dipengaruhi fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang masih berlangsung hingga Desember mendatang.

BACA JUGA  Pegunungan Aek Sipilit di Dusun Malaka Longsor, Warga Diminta Waspada

IlustrAsi Peringatkan Cuaca Ekstrem/ist

Kepala Balai Besar MKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho, menjelaskan IOD negatif menyebabkan perbedaan suhu laut di Samudera Hindia, sehingga meningkatkan suplai uap air menuju wilayah pantai barat Sumut. Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer yang cukup kuat turut memicu terbentuknya awan hujan secara intensif.

“Terpantau sistem tekanan rendah (95B) di sekitar Selat Malaka yang memicu pertemuan dan belokan angin signifikan. Kondisi ini mendukung pertumbuhan awan Cumulonimbus yang berpotensi menghasilkan hujan lebat disertai petir dan angin kencang,” ujar Hendro dalam keterangan pers, Minggu (23/11/2025).

BMKG mencatat tingginya kelembapan udara di Sumut turut memperkuat potensi hujan lebat hingga sangat lebat di sejumlah wilayah. Daerah yang diperkirakan terdampak meliputi Kota Medan, Binjai, Tebing Tinggi, Sibolga, dan Padangsidimpuan. Kabupaten yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem antara lain Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Simalungun, Samosir, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, serta Mandailing Natal.

Untuk wilayah Kepulauan Nias, potensi hujan lebat diprakirakan terjadi di Gunungsitoli, Nias, Nias Utara, Nias Selatan, dan Nias Barat.

BMKG mengimbau masyarakat agar waspada terhadap kemungkinan banjir, banjir bandang, longsor, serta angin kencang yang dapat menumbangkan pohon dan merusak bangunan. Peringatan juga diberikan kepada nelayan dan pengguna transportasi laut terkait potensi gelombang tinggi di perairan barat Sumut.

“Masyarakat diminta tetap mengikuti informasi terbaru dari BMKG. Pemerintah daerah diharapkan meningkatkan koordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri guna mengantisipasi dampak cuaca ekstrem ini,” tambah Hendro. (red/ts)