Bupati Taput Cicipi MBG, Dorong Pemenuhan Gizi dan Penguatan Ekonomi Lokal
Tarutung - Lintas Publik, Bupati Tapanuli Utara Dr. Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, S.Si., M.Si. bersama Ketua TP PKK Ny. Neny Angelina JTP Hutabarat meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) “Marsiurupan” di Desa Hutabarat, Kecamatan Pahae Julu, Jumat (7/11/2025). Peresmian ini dihadiri Anggota DPRD Taput Oki Sibarani, Asisten Pemerintahan dan Kesra Bahal Simanjuntak, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah.
BACA JUGA Dua Polisi Ditangkap karena Jadi Calo Penerimaan Akpol, Korban Rugi Rp2,6 Miliar
![]() |
| Bupati Taput Cicipi MBG, Dorong Pemenuhan Gizi dan Penguatan Ekonomi Lokal/ist |
Dengan peresmian SPPG Marsiurupan, jumlah dapur sentral Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tapanuli Utara kini bertambah menjadi 21 unit. Program ini menjadi bagian penting dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Bupati JTP Hutabarat menegaskan, keberadaan SPPG bukan sekadar memenuhi target kuantitas makanan bergizi, tetapi juga memastikan kualitas dan keberlanjutan pelayanan gizi anak-anak sekolah. “Yang kita utamakan adalah kualitas makanan bergizi, bukan sekadar jumlah. Asupan gizi anak harus terpenuhi agar tumbuh menjadi generasi unggul,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga mengapresiasi Yayasan Bisukma yang menjadi mitra pelaksana program SPPG. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar pelayanan gizi dapat berjalan efektif dan berkesinambungan.
Bupati JTP Hutabarat menambahkan, pengelolaan SPPG harus mengutamakan bahan pangan lokal. “Dana sekitar Rp30 juta per hari harus berputar di masyarakat. Belilah hasil pertanian, peternakan, dan produk UMKM dari warga sekitar. Jangan dari luar Pahae. Ini cara kita menggerakkan ekonomi lokal,” pesannya.
Menurutnya, SPPG memiliki dampak ganda: meningkatkan gizi anak-anak sekaligus memperkuat ekonomi masyarakat. Untuk menjaga mutu makanan, pemerintah membentuk Satgas higienitas dapur agar kebersihan dan keamanan pangan tetap terjamin. “Satgas bukan untuk menghalangi, tapi memastikan dapur tetap bersih karena yang menikmati hasilnya adalah masyarakat kita sendiri,” tegasnya.
Pemkab Taput menargetkan pada 2025 seluruh penerima manfaat MBG dapat terlayani secara penuh. SPPG Marsiurupan diharapkan menjadi contoh bagi pengembangan layanan serupa di wilayah lain, termasuk untuk ibu hamil, bayi, dan kelompok rentan gizi.
Acara ditutup dengan pengguntingan pita dan peninjauan dapur. Bupati JTP Hutabarat bahkan turut mencicipi menu makanan hari itu untuk memastikan cita rasa dan kualitasnya. (red/tam)




Tidak ada komentar