3 Mahasiswa Terjebak Arus Deras Sungai di Tapanuli Tengah Berhasil Evakuasi
Tapanuli Tengah - Lintas Publik, Tim gabungan dari Polsek Pinangsori, Basarnas Sibolga, dan BPBD Tapanuli Tengah berhasil mengevakuasi tiga pemuda yang terjebak arus deras di Sungai Lubuk Nabolon, Lingkungan VII, Kelurahan Pinangbaru, Kecamatan Pinangsori, pada Selasa (18/11/2025).
Peristiwa ini menjadi perhatian publik karena debit air sungai mendadak meningkat dan membuat para korban tidak dapat menyeberang.
BACA JUGA 13 SMA Negeri Paling Berprestasi di Indonesia 2025 Versi Puspresnas, Referensi Utama SPMB 2026
![]() |
| 3 Mahasiswa Terjebak Arus Deras Sungai di Tapanuli Tengah Berhasil Evakuasi/ist |
Kapolsek Pinangsori, IPTU J. S. Sinurat, S.H., memimpin langsung proses penyelamatan bersama tiga personel Polsek Pinangsori. Upaya ini turut dibantu tim Basarnas Sibolga, BPBD Tapanuli Tengah, serta warga sekitar yang sigap memberikan bantuan.
Tim gabungan tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB. Saat ditemukan, ketiga korban dalam kondisi lemah namun masih mampu memberikan respons saat diajak berkomunikasi. Debit air yang tinggi dan arus yang sangat kuat membuat opsi penyelamatan dengan cara berenang dinilai terlalu membahayakan.
“Karena kondisi korban yang sudah lemah serta debit sungai yang masih tinggi dan arusnya deras, kami memutuskan untuk mencari lokasi yang lebih aman,” ujar IPTU J. S. Sinurat, S.H.
Setelah melakukan penilaian situasi, tim kemudian menuntun para korban menyusuri aliran sungai ke bagian hilir untuk mencari titik yang lebih tenang. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil sekitar pukul 11.00 WIB, ketika tim menemukan lokasi aman untuk melakukan evakuasi.
Ketiga mahasiswa tersebut berhasil diselamatkan tanpa luka serius. Mereka langsung dibawa ke Puskesmas Pinangsori untuk menjalani pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan menunjukkan seluruh korban berada dalam kondisi baik.
Keberhasilan operasi penyelamatan ini menegaskan pentingnya sinergi antara Polri, Basarnas, BPBD, dan masyarakat dalam menangani keadaan darurat di wilayah rawan bencana. Kolaborasi cepat dan terkoordinasi menjadi kunci keselamatan para korban. (red/ts)




Tidak ada komentar