Pemerintah Provinsi Sumut Tingkatkan Pembangunan Rumah Bersubsidi untuk MBR/ist
Medan - Lintas Publik, Dalam upaya mempercepat pembangunan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Pemerintah Provinsi Sumut telah menyiapkan serangkaian langkah strategis. Mulai dari penyederhanaan prosedur perizinan hingga penyediaan lahan strategis, sekaligus memperkuat kerja sama dengan pengembang dan perbankan, demi mewujudkan hunian yang layak dan terjangkau. Tahun 2025 ditargetkan pembangunan 20.000 unit rumah bersubsidi di seluruh daerah Sumut.
BACA JUGA Pemkab Simalungun Atasi Jalan Longsor Lintas Raya – Raya Kahean di Siporkas
![]() |
| Pemerintah Provinsi Sumut Tingkatkan Pembangunan Rumah Bersubsidi untuk MBR/ist |
“Melalui program ini, masyarakat berpenghasilan rendah dapat memiliki rumah tanpa terbebani biaya tinggi. Selain meningkatkan taraf hidup, program ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta membuka lapangan kerja baru,” ujar Bustami dalam dialog interaktif di RRI Medan pada Kamis (23/10/2025).
Di bawah kepemimpinan Gubernur Bobby Nasution, Pemprov Sumut memastikan penerima manfaat benar-benar berasal dari kalangan MBR yang memenuhi kriteria.
Data dari Dinas Perkim Sumut, menunjukan bahwa backlog perumahan di Sumut mencapai sekitar 320.000 unit pada tahun 2025. Untuk mengejar target itu, pemerintah menggandeng pengembang swasta dan perbankan, khususnya Bank BTN dan Bank Sumut.
Bustami menambahkan bahwa hingga Oktober 2025, sudah terealisasi 8.161 unit rumah bersubsidi di berbagai daerah seperti Deliserdang, Simalungun, Pematangsiantar, Binjai, Asahan, Langkat, Tebingtinggi, Labuhanbatu, Batubara, Medan, Tapanuli Tengah, Tanjungbalai, Serdangbedagai, Dairi, dan Karo. Selain itu, Pemprov Sumut juga mengidentifikasi sejumlah lahan milik pemerintah daerah yang potensial dikembangkan menjadi kawasan hunian baru bagi MBR.
Sementara itu, Pemimpin Bidang Kualitas Monitoring Divisi Ritel Bank Sumut, Ahmad Abdullah, menyampaikan bahwa program rumah bersubsidi di Sumut merupakan bagian dari program nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang menargetkan pembangunan 3 juta rumah untuk periode 2025–2029.
“Untuk Sumut, tahun ini direncanakan pembangunan 15.000 unit rumah, ditambah dukungan dari Menteri Maruar Sirait sebanyak 5.000 unit, sehingga total target tahun 2025 mencapai 20.000 rumah,” ujar Abdullah.
Menurutnya, Bank Sumut mendapat porsi target sekitar 3.000 unit rumah bersubsidi. Hingga Oktober 2025 telah terealisasi sekitar 1.000 unit dan pihaknya menargetkan tambahan 2.000 unit hingga akhir tahun. Rumah bersubsidi ini dijual dengan harga sekitar Rp166 juta, dengan bunga 5%, tenor hingga 20 tahun, dan cicilan mulai dari sekitar Rp1 juta per bulan.
“Syaratnya mudah. Pemohon cukup membayar uang muka 1% atau sekitar Rp1,6 juta dan sudah bisa memiliki rumah impian. Selain itu, Bank Sumut menanggung biaya administrasi dan provisi, serta membebaskan biaya akad dan balik nama,” jelasnya.
Adapun persyaratan mengikuti program rumah bersubsidi antara lain: Warga Negara Indonesia berusia minimal 21 tahun hingga maksimal 60 tahun, memiliki NIK dan NPWP, tidak memiliki kredit macet atau pinjaman bermasalah termasuk kredit kendaraan maupun pinjaman online.
Dengan langkah ini, Pemprov Sumut berharap target realisasi rumah bersubsidi dapat tercapai tepat waktu, sehingga backlog perumahan di wilayah Sumut bisa terus ditekan dan masyarakat MBR mendapatkan hunian yang layak dan terjangkau. (red/tam)




Tidak ada komentar