Header Ads



Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Razia Kamar Warga Binaan, Barang Bukti Dibakar

SIANTAR- Personel Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pematangsiantar kembali melaksanakan razia di kamar Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), Senin (6/12/2021) malam. Kegiatan razia kamar WBP instens dilaksanakan pasca pergantian Kepala Pengamanan Lembaga Permasyarakatan (KPLP) dari Sahat Bangun kepada KPLP yang baru, Raymon Andika Girsang. 

Razia tersebut dipimpin KPLP Raymon Andika Girsang bersama tim Satgas Kamtib Petir dan turut serta Taruna Poltekip yang sedang melaksanakan magang di Lapas Kelas IIA Pematangsiantar. 

Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Razia Kamar WBP

Kepala Lapas Kelas IIA Pematangsiantar, Rudy Sianturi melalui KPLP Raymon Andika Girsang, mengatakan razia kamar WBP rutin dilaksanakan sebagai bentuk deteksi dini mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. 

"Dari hasil razia kita mengamankan 5 unit handphone, 2 power bank, 1 charger, 2 headset, mancis dan sendok makan. Barang bukti yang diamankan setelah dibuat laporan kemudian dimusnahkan dengan cara dibakar," ujarnya. 

Raymon yang merupakan alumni Taruna Poltekip yang dikenal tegas ini mengatakan, razia rutin merupakan bagian dari  tanggungjawab seluruh petugas Pemasyarakatan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di dalam Lapas. Sehingga pelaksanaan kegiatan razia bukan sebagai ajang pencitraan, namun sebagai bentuk keseriusan Lapas dalam meningkatkan pengamanan.

"Dalam waktu dua Minggu setelah Saya menjabat sebagai KPLP, saya berkomitmen untuk lebih meningkatkan keamanan dan ketertiban di dalam Lapas Kelas IIA Pematangsiantar Kanwil Kemenkumham Sumut.  Dan terus menekankan dan memberi penguatan kepada jajaran pengamanan untuk lebih meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan terhadap aktifitas WBP terutama di garda terdepan yaitu Petugas Pintu Utama (P2U) dalam memeriksa dan menggeledah barang dan badan siapa pun yang akan masuk dan keluar dari Pintu Utama demi mencegah masuknya barang-barang yang terlarang dan dapat mengganggu keamanan dan ketertiban di dalam Lapas," bebernya. 

Masih kata Raymon, masih dua minggu kepemimpinannya sebagai KPLP, pihaknya sudah mengirimkan lima orang tahanan yang dianggap bermasalah ke Lapas lainnya untuk dilakukan pembinaan. Satu tahanan diantaranya dikirim ke Lapas Nusa Kambangan. 

"Kita tidak main-main dalam melakukan pembinaan kepada WBP. Kalau ada tahanan yang kita lihat ada tanda-tanda menganggu keamanan dan ketertiban, kita langsung cek ricek dan segera kirim ke Lapas lain untuk dilakukan pembinaan," ujarnya dengan lantang. rel/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.