Header Ads



Tekan Inflasi, TPID Ajak Masyarakat Tanam Bawang dan Cabai Merah

Elly Tjan : 5 Komiditi yang Sering Pemicu Inflasi

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Salah satu pemicu laju inflasi adalah kenaikan harga kebutuhan pokok terutama jenis bumbu-bumbuan, khususnya bawang merah dan cabai merah. Apalagi menjelang perayaan hari-hari besar keagamaan, kedua komoditi yang sebenarnya mudah dibudidayakan ini cukup melejit. Ironisnya, kerap terjadi di banyak tempat di Indonesia dalam kurun waktu yang bersamaan.

Untuk itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Pematangsiantar, Zainal Siahaan SE serta Kepala Badan Ketahanan Pangan Drs.Tuahman Saragih, mengusulkan upaya antisipatif dengan cara menggalakkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). Masyarakat sebagai konsumen juga harus dilatih dan diberdayakan untuk turut memikirkan lonjakan inflasi dengan cara menanam sendiri komoditi minimal untuk dikonsumsi sendiri.



“Jika banyak warga melakukan upaya seperti ini, tentu lonjakan harga akibat minimnya pasokan bisa teratasi meski dalam jumlah terbatas,”ujar keduanya.

Hal tersebut mengemuka dalam Rapat Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pematangsiantar yang dipimpin Wakil Ketua TPID, Elly Tjan (Kepala Perwakilan BI Kota Pematangsiantar ) didampingi Sekretaris TPID Drs.M.Akhir Harahap (Asisten Bidang Perekonomian) di Lantai 3 Bank Indonesia Cabang Pematangsiantar, Kamis pagi (28/4?2016).
Selain pihak BI, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Pematangsiantar, Sawaluddin Naibaho,M.Si juga turut menjadi nara sumber.

Keduanya sepakat untuk memberdayakan masyarakat agar tergerak membudidayakan sendiri bawang dan cabai maupun komoditi lainnya di pekarangan rumah. Diakui bahwa, masalah kebutuhan pokok kerap menjaci pemicu laju inflasi meskipun selama ini senantiasa bisa diantisipasi sehingga tidak sampai menimbulkan masalah terhadap perputaran ekonomi.

“Untuk bulan Maret ini, inflasi kita dalam batas wajar sebesar 0,66 dan masih lebih kecil dari Sumatera Utara sebesar 0,84. Namun menjelang puasa dan lebaran bulan Juni mendatang, harus ada antisipasi sejak dini, terutama soal kebutuhan pokok pada komoditi bumbu-bumbuan,”ujar Kepala BPS.

Dalam cacatan BI, Elly Tjan mengakui, ada 5 jenis komoditi yang kerap menjadi pemicu dengan bobot inflasi masing-masing, yakni Beras 4,49%, Daging ayam ras 1,20%, Cabai merah, 0,88 %, Ikan Kembung 0,68% dan Bawang merah 0,49%. Beras, cabai dan bawang masalahnya kerap berkutat pada persoalan produksi yang tak maksimal akibat banyak faktor seperti cuaca, hama, pola tanam, konversi lahan dan sebagainya. Sedangkan daging dan ikan masalahnya dipicu minimnya pasokan akibat masalah teknis peternak dan nelayan.

Karena itulah, menurut M.Akhir Harahap, semua pihak terkait, baik lintas instansi Pemko maupun instansi vertikal seperti Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Pertamina yang mengurusi pasokan kebutuhan masyarakat senantiasa memetakan setiap kendala yang dihadapi, sehingga langkah-langkah antisipasi segera bisa dilakukan.

“Kita sebagai bagian dari pemerintah harus bertindak cepat, jangan sampai roda perekonomian di tengah masyarakat terganggu. Semua kebutuhan pokok harus dijamin ketersediaannya,”katanya.
Masalah lain yang menjadi fokus pembicaraan rapat bulanan TPID tersebut adalah tindak lanjut secaar teknis, hasil Rapat TPID Kabupaten/Kota Sumatera Utara yang berlangsung di Parapat 21-22 April lalu. Ada sejumlah kesepakatan dalam Rapat yang dipimpin Sekda Provinsi Sumatera Utara Hasban Ritonga SH tersebut yang harus segera ditindaklanjuti masing-masing kabupaten/kota.

Masalah utama yang harus ditindaklanjuti adalah bagaimana pengembangan instrumen pengendalian harga yang terdiri dari sembilan item, diantaranya menstablikan harga komoditas di level petani dan kosumen serta menjamin ketersediaan pasokan kebutuhan sehingga tidak terjadi kelangkaan barang yang memicu lonjakan inflasi.

Selain BI, BPS dan Ketahanan Pangan, Rapat TPID ini juga dihadiri perwakilan Pertamina, Bulog, Bappeda, Dinas Pertanian, Bagian Perekonomian serta Bagian Humas Pemko Pematangsiantar.


Penulis   : franki
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.