Dokter Vita Insani : Persalinan Normal Ditanggung BPJS, Kandungan Meninggal Tidak
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Rumah Sakit Vita Insani mengatakan tidak dicovernya pasien Marida Siagian (32) warga Kelurahan Pasar Laguboti Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba Samosir oleh BPJS disebabkan pasien tersebut tidak mengalami persalinan normal, atau kandungan telah meninggal di dalam rahim ibu.
BACA JUGA Pakai BPJS Gagal, Anak Meninggal di Kandungan Ibunya 12 Jam Baru di Operasi
Operasi yang dilakukan adalah murni permintaan suami pasien yakni Nasib Mungkur.
"Pasiennya kita operasi atas permintaan keluarga. Memang kalau sesuai prosedur harusnya ibu tersebut harus melakukan persalinan normal, sesuai aturan BPJS juga memang begitu. Tapi pihak keluarga meminta harus operasi, nah kalau dilakukan operasi tentu nggak ditanggung BPJS, dan saya sudah menyampaikannya sama keluarga pasien,dan tentunya merupakan pasien umum" ucap Pieter Ginting, Dokter RS Vita Insani yang menangani pasien tersebut, Selasa (29/3/2016).
Pieter Ginting tidak bersependapat dengan adanya tudingan keterlambatan penanganan oleh para medis terhadap pasien tersebut.
"Kita tidak ada menelantarkan pasien yah. Setelah mereka tiba disini, kita menjalankan perawatan sesuai dengan prosedur rumah sakit dan BPJS. Tapi karena mereka meminta operasi dan mau menangung biayanya, yah kita jalankan sebagai pasien umum," jelasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
BACA JUGA Pakai BPJS Gagal, Anak Meninggal di Kandungan Ibunya 12 Jam Baru di Operasi
 |
| Dokter Pieter didampingi Humas RSVI Choki Pardede saat menyampaikan keterangan kepada wartawan |
"Pasiennya kita operasi atas permintaan keluarga. Memang kalau sesuai prosedur harusnya ibu tersebut harus melakukan persalinan normal, sesuai aturan BPJS juga memang begitu. Tapi pihak keluarga meminta harus operasi, nah kalau dilakukan operasi tentu nggak ditanggung BPJS, dan saya sudah menyampaikannya sama keluarga pasien,dan tentunya merupakan pasien umum" ucap Pieter Ginting, Dokter RS Vita Insani yang menangani pasien tersebut, Selasa (29/3/2016).
Pieter Ginting tidak bersependapat dengan adanya tudingan keterlambatan penanganan oleh para medis terhadap pasien tersebut.
"Kita tidak ada menelantarkan pasien yah. Setelah mereka tiba disini, kita menjalankan perawatan sesuai dengan prosedur rumah sakit dan BPJS. Tapi karena mereka meminta operasi dan mau menangung biayanya, yah kita jalankan sebagai pasien umum," jelasnya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar