Header Ads

Pembahasan Banjir Di Siantar, Rufinus Bilang Bukan banjir,Tetapi Genangan

LINTAS PUBLIK – SIANTAR, Acap kali, setiap hujan baik intensitas sedang maupun besar menimbulkan genangan air di mana-mana. Nah,yang menjadi sorotan publik,saat hujan turun bahkan durasi satu jam pun menimbulkan genangan air di jalan-jalan protokol seperti di jalan sutomo,jalan merdeka,jalan ade Irma,jalan ahmad yani dan pemukiman warga lainnya.
 
Dasar itulah, Komisi III memanggil intansi terkait untuk menjelaskan, Apa sebenarnya penyebab banjir tersebut, yang katanya genangan air yang terjadi dikota Pematangsiantar.  Adapun intansi yang dipanggil komisi III untuk mengetahui akibat peristiwa banjir tersebut adalah Camat Siantar Barat,Camat Siantar Utara,Kepala Dinas Kebersihan, dan kepala Dinas PU dan Bina Marga.

Dalam rapat itu,  kepala Dinas PU dan Bina Marga Rufinus Simanjuntak mencoba mengurai satu persatu titik genangan air yang parah.  Bahkan Rufinus mengatakan, banjir yang sering disorot media,setiap hujan turun adalah dibesar-besarkan.

Rufinus beranggapan,genangan air tersebut paling lama satu jam,habis itu tidak nampak lagi genangannya.
Rapat komisi III bersama dinas PU Bina Marga, Dinas Kebersihan,
dan Camat kota pematangsiantar, membahas banjir di kota Pematangsiantar.
“Mana ada banjir, itu genangan air, paling tinggi airnya  5-10 cm saja. Tetapi karena terjadi di jalan protokol, seringkali genangan ini dibilang banjir,”kata Rufinus, , Rabu, (18/03/2015) dihadapan anggota DPRD kota Pematangsiantar menjelaskan penyebab banjir baru-baru ini.

 Dikatakan Rufinus lagi, salah satu penyebab terjadinya genangan, banyaknya sedimen-sedimen  yang menumpuk, Sedimentasi itu adalah suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es, atau gletser di suatu cekungan . Ada juga   paritnya tidak dikorek,  Parahnya,  ada sedimen  tidak dikorek hingga 10 tahun lamanya.
Bukan hanya itu saja, adanya beberapa parit yang tidak terhubung dengan saluran parit lainnya. Ada juga parit yang tingginya sama dari hulu ke hilir. Seharusnya parit itu memiliki elevasi berbeda.
“Penyebab genangan air ini adalah, banyaknya penumpukan sendimen didalam parit yang telah 10 tahun tidak dikorek, kurannya saluran penghubung antara parit yang satu dengan yang lainnya,”jelas Rufinus menjelaskan banjir yang membuat geger masyarakat kota Pematangsiantar . (LIHAT JUGA Siantar Kebanjiran )

 Frans Herbert Sekretaris Komisi III menyinggung banyaknya tumpukan sampah yang dibuang di parit.  Akibatnya, parit tidak mampu menampung volume air hujan karena ada kedangkalan parit, mungkin air yang  meluap ke jalan inilah masyarakat mengatakan ada banjir di Siantar.

“Setiap banjir terjadi, pasti kita lihat sampah berserakan. Ditambah,sisa material dari proyek yang tidak tuntas dibersihkan,”ujar  Frans.
 Menanggapi seringnya banjir,  banyaknya tumpukan sampah diparit  dan lainnya, Robert Samosir Kepala Dinas Kebersihan mengatakan akan mengaktifkan pasukan serbu parit. Tugasnya,untuk mengkorek parit yang sedimen-sedimennya sudah menumpuk.
Untuk menanggulangi itu semua, Pihak dinas kebersihan mengharapkan agar anggaran pengadaan betor diluluskan oleh DPRD Pematangsiantar. Betor (kendaraan bermotor) itu sangat berguna,untuk mengangkut sampah di gang-gang sempit
’”Tolong pak pengadaan betor dapat secepatnya dibantu, karena betor itu sangat praktis digunakan. Betor ini memaksimalkan adanya sampah di gang-gang sempit dan dapat kita letakkan dimana saja,’’kata Robert .
Ketua komisi III Hendra Pardede dalam kesimpulannya meminta instansi terkait untuk segera menuntaskan permasalahan banjir ini. Komisi III segera membahas dan mendukung anggaran yang dimintakan untuk menangulangi banjir ini.
“Tentunya,Bapak-bapak mengajukan secara tertulis dan bukan lisan. Disamping itu,kita juga akan melakukan sidak di beberapa titik penyebab banjir. Sidak yang kami lakukan tidak memberitahukan tempat dan kapan, apabila ada temuan maka akan kami panggil kembali,”ujar Hendra menutup rapat dengar pendapat itu. Fra/t

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.