Pelaku Pembunuhan Dosen di Bungo Ditangkap, Diduga Oknum Polisi, Motif Asmara Mengemuka
Jambi – Lintas Publik, Polisi akhirnya menangkap terduga pelaku pembunuhan dosen perempuan di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Pelaku ditangkap di wilayah Kabupaten Tebo pada Minggu (2/11/2025) siang, setelah sempat melarikan diri usai kejadian.
BACA JUGA Empat Rumah Semi Permanen di Medan Polonia Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp200 Juta
![]() |
| Pelaku Pembunuhan Dosen di Bungo Ditangkap, Diduga Oknum Polisi, Motif Asmara Mengemuka/ist |
Diamankan Tanpa Perlawanan
Informasi yang dihimpun, terduga pelaku berinisial W, yang disebut-sebut merupakan oknum anggota kepolisian. Ia ditangkap oleh Satreskrim Polres Bungo dengan bantuan personel Polres Tebo di kawasan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo.
“Dapat info pelaku pembunuhan dosen di Bungo ditangkap di Tebo, mas,” ujar salah seorang sumber, Minggu (2/11/2025).
Penangkapan dilakukan setelah tim kepolisian melakukan pelacakan intensif terhadap keberadaan pelaku. W diketahui sempat kabur pascakejadian. Saat diamankan, pelaku tidak melakukan perlawanan dan langsung digelandang ke Mapolres Bungo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Motif Diduga Asmara
Pihak Polres Bungo belum memberikan keterangan resmi terkait motif pembunuhan. Namun, sumber di lapangan menyebutkan adanya dugaan kuat motif asmara di balik tewasnya EY.
Sebelumnya beredar kabar bahwa korban juga sempat menjadi korban rudapaksa dan perampokan, namun hal ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Hasil Visum: Luka Serius di Kepala dan Leher
Pemeriksaan medis terhadap jenazah dilakukan oleh dr. Sepriyedi dari RSUD H. Hanafie Muara Bungo. Hasil visum menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan berat dan dugaan kekerasan seksual.
Temuan medis mencatat beberapa luka utama, antara lain:
Luka di Kepala – Ditemukan lebam di seluruh wajah serta benjolan besar di bagian belakang kepala berukuran sekitar 13 x 10 cm.
Kekerasan di Leher dan Bahu – Terdapat lebam di leher dan kedua bahu yang diduga akibat tekanan benda tumpul.
Dugaan Kekerasan Seksual – Ditemukan cairan pada organ intim korban yang mengindikasikan adanya tindak kekerasan seksual.
Dokter memperkirakan korban telah meninggal dunia sekitar 12 jam sebelum ditemukan, didukung oleh keluarnya darah berwarna gelap dari mulut dan hidung yang menandakan proses pembusukan awal.
Kasus pembunuhan dosen EY ini menimbulkan keprihatinan luas di kalangan masyarakat dan akademisi. Aparat kepolisian diharapkan segera mengungkap motif sebenarnya serta menindak tegas pelaku, apalagi jika terbukti melibatkan oknum aparat.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pelaku W untuk mendalami kronologi dan motif pembunuhan yang mengguncang dunia pendidikan di Kabupaten Bungo tersebut. (tribunjambi/ts)
.




Tidak ada komentar