Damkar PT STTC Turut Padamkan Kebakaran Pabrik Tahu, Kerugian Ditaksir Rp 300 Juta
Siantar, Peristiwa kebakaran terjadi pada Senin dini hari (28/7/25) di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Asuhan, Kecamatan Siantar Timur, Kota Pematangsiantar,
Yang terbakar satu unit tempat usaha pabrik tahu yang lokasi tak jauh dari SPBU jalan Ahmad Yani, sekira pukul 01.35 WIB.
Kebakaran yang terjadi pagi dini hari membuat kepanikan warga karena sangat dekat dengan pemukiman padat.
Damkar PT STTC dan Damkar Pemko Pematangsiantar saat memadamkan kebakaran Pabrik Tahu di jalan Ahmad Yani/ist. |
Tidak ada korban jiwa dalam poeristiwa kebakaran ini, kerugian ditaksir mencapai Rp 300 juta. Polisi masih menyelidiki peristiwa kebakaran ini, memastikan apa penyebab kebakaran terjadi.
Ricky (38) warga setempat mengatakan, pertama kali melihat api muncul dari area dapur pengolahan tahu, dan dirinya langsung memanggil pemilik pabrik dan bersama warga lain untuk memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran cepat membesar.
"Empat damkar Pemko Siantar tiba di lokasi kebakaran sekitar pukul 01.50 WIB, ditambah satu unit damkar milik PT STTC," kata Ricky, bahwa ketika peristiwa itu dirinya ingin menutup warung persis belakang pabrik tahu.
Dengan kecekatan personil Damkar Pemko Siantar dan personil Damkar PT STTC api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.00 WIB.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pematangsiantar melalui Bidang Humas Parulian Simalango menjelaskan, pemadaman berjalan intensif dan mengutamakan pengamanan permukiman sekitar.
“Personel langsung tiba di lokasi setelah menerima laporan adanya kebakaran. Kobaran api cukup besar karena dilokasi pabrik terdapat bahan mudah terbakar seperti kayu bakar dan ampas tahu. Tidak terdapat korban jiwa,” jelasnya, bahwa dan api berhasil dikendalikan sebelum merembet ke rumah warga lainnya.
Pabrik tahu akhirnya diketahui milik Tan Hok Lim (59),pabrik tahu ini sudah lama menjalankan usaha tahu skala rumahan. Saat kebakaran terjadi, pabrik dalam kondisi kosong karena tidak ada produksi pada malam hari.
Dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik di area penyimpanan kayu bakar, namun polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan telah memasang garis polisi di lokasi.
Dari kejadian ini, diharapkan masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di masa kemarau seperti saat ini. Pemeriksaan instalasi listrik secara berkala serta penyediaan alat pemadam api ringan (APAR) di tempat usaha maupun rumah tinggal menjadi langkah penting untuk mencegah insiden serupa terjadi kembali. (red/t)
Tidak ada komentar