Header Ads



Meninggal Misterius, Polisi Usut Kematian Tumpal Sitorus Meninggal Dilakban, Ini Penjelasannya

Simalungun, Penyelidikan Polsek Perdagangan tentang kematian misterius Tumpal Sitorus berakhir dengan kesimpulan alami.

Diduga awalnya kematian Tumpal Sitorus tidak wajar, yang terjadi di Huta III Nagori Kerasaan Rejo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.

Tim Polsek Perdagangan dipimpin Itu AS. Damanik langsung mengunjungi rumah duka, didampingi oleh Gamot Huta III Usman Saragih/ist
Setelah menerima informasi dari masyarakat Kanit Intel Polsek Perdagangan, Iptu A.S. Damanik bersama timnya langsung melakukan investigasi cepat,  pada Kamis, 25 April 2024, pukul 10.00 Wib.

Merasa ada kecurigaan dengan kondisi ditemukannya Tumpal Sitorus dalam kondisi meninggal dengan kondisi jenazah tertutup lakban, dan lehernya terlilit selendang.

Tim Polsek Perdagangan dipimpin Itu AS. Damanik langsung mengunjungi rumah duka, didampingi oleh Gamot Huta III Usman Saragih untuk mendapatkan informasi yang pasti.

Diterima informasi dari rumah duka, bahwa meninggalnya Tumpal Sitorus akibat sakit paru-paru kronis dan sering menerima perawatan medis. 

"Sebelum meninggal, almarhum meminta untuk dirawat di rumah, setelah keluar dari RS Umum Perdagangan. Pada pagi hari sebelum penemuan jasadnya, Betty br Sihombing, yang merawat almarhum dan istrinya, mendapati Tumpal Sitorus tergeletak di lantai dan tidak bernyawa lagi," ungkap Iptu Damanik. 

Kapolsek Perdagangan AKP Julipan Panjaitan pun menjelaskan secara jelas,  bahwa dalam kondisi panik, keluarga yang mencoba menutup mulut almarhum yang terbuka, menggunakan selendang dan lakban yang ada di rumah. Pemeriksaan lebih lanjut oleh Polsek Perdagangan mengonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan atau perjuangan, dan kematian Tumpal Sitorus adalah karena alasan alami yang berkaitan dengan penyakitnya.

“Kami telah mengamankan beberapa barang sebagai barang bukti termasuk selendang hijau dan lakban. Semua penemuan menunjukkan bahwa ini bukan kasus pembunuhan, tapi kematian alami yang disalahpahami oleh keluarga dalam kepanikan setelah mendapati keadaan almarhum di pagi hari,” ujar AKP Julipan Panjaitan, bahwa kasus ini sekarang telah ditutup setelah konfirmasi bahwa kematian adalah karena sebab alami. (red/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.