Header Ads



Polisi Periksa Toko Tempat Bripka AS Pesan Sianida di Bogor

Medan, Polda Sumut mendalami kasus kematian Bripka AS, oknum Satlantas Polres Samosir yang diduga bunuh diri dengan menenggak racun sianida. Polisi turut memeriksa toko tempat Bripka AS membeli sianida yang dibeli secara online melalui toko yang ada di Kota Bogor, Jawa Barat.

BACA JUGA  Istri Lagi Belanja di Pajak Parluasan, Suami Meninggal Dirumah Makan, Ini Kronologisnya

Polda Sumut  Kembali Cek TKP Dalami Kematian Bripka AS di Desa Simullop, Kelurahan Siogung-ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupatem Samosir. 

“Saat ini, penyidik masih bekerja dan tim terbagi, ada yang memeriksa saksi atau pun toko yang ada di Bogor,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Senin (27/3/2023).

Untuk mendalami kematian Bripka AS ini, Hadi menyebut pihaknya juga kembali melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad Bripka AS di Desa Simullop, Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Selain itu, penyidik juga memeriksa beberapa saksi lainnya.

“Jadi, tim yang terdiri dari inafis Polda Sumut, labfor, kedokteran forensik dan penyidik Ditreskrimum kembali mendatangi tempat pertama kali ditemukannya jenazah Bripka AS. Selain itu, juga memeriksa saksi tambahan yang ada di Samosir,” ujarnya.

Sebelumnya, dugaan kejanggalan kematian Bripka AS itu dilaporkan pihak keluarga ke Polda Sumut Jumat (17/3) lalu. Laporan itu terdaftar dengan nomor: STTLP/B/340/III/2023/SPKT/Polda Sumut dengan pelapor Jenni Irene, istri Bripka AS.

Ada beberapa kejanggalan yang ditemukan pihak keluarga soal kematian Bripka AS, termasuk salah satunya soal pemesanan sianida.

Kuasa Hukum istri Bripka AS, Fridolin Siahaan mengaku heran karena sianida itu menurutnya dipesan oleh Bripka AS bersamaan saat handphone AS disita Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.

Menurut informasi yang diterimanya, sianida itu diduga dipesan oleh Bripka AS pada Senin (23/1). Pada hari yang sama, kata Fridolin, Bripka AS disebut dipanggil oleh AKBP Yogie Hardiman soal kasus penggelapan pajak itu.

“Bripka AS memesan sianida melalui aplikasi online pada tanggal 23 Januari 2023. Sementara pada tanggal 23 Januari hp Bripka AS telah disita oleh Kapolres. Jadi, pertanyaannya siapa yang memesan sianida itu, karena tanggal 23 hp sudah disita,” kata Fridolin, Selasa (21/3) lalu. detik/t

BCA JUGA  Tim Polda Sumut Cek TKP Penemuan Jasad Bripka Arfan Saragih untuk Dalami Penyebab Kematian


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.