Header Ads



Wisata di Pantai Parparean Porsea Tidak Nyaman Dikunjungi, Lihat Vidionya

Porsea, Terletak di zona atau area Kaldera Danau Toba, Pantai Pasir Putih Parparean di Porsea kabupaten Toba menjadi salah satu  lokasi wisata di Danau Toba, sama dengan perairan Danau Toba lainnya menjadi destinasi wisata Prioritas.

Di Pantai Parparean ada Dugaan Kutipan Liar yang dilakukan Warga setempat/dok. Danau Toba Center KLIK VIDIO 

Objek wisata ini berlokasi di Desa Parparean Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara. 

Namun sayang keindahan Pantai Danau Toba itu tidak didukung keramahan warganya.

Bukan saja tidak ramah, warga setempat malah memaksa mengutip ritribusi tanpa karcis, alias kutipan liar.

TL Siahaan ketua rombongan dari Pematang Siantar sangat kecewa dan tidak nyaman berkunjung ke Pantai Parparean.

 

"Kami tadi sudah bayar karcis ritribusi di pintu masuk dua bus rombongan. Sampai di pantai disuruh bayar lagi, ketika diminta karcis petugas di saluran Pipa air, yang masih lokasi pantai Parparean. Ada seorang laki-laki dan perempuan memaksa untuk bayar lagi, dan mereka tidak dapat menunjukan karcis, dan terkesan sangat arogan dan gaya preman," kata TL Siahaan menunjuk lokasi yang terlihat berpagar besi di lokasi Pantai Parparean, pagar besi terlihat menjorok kepantai panjangnya sekitar 200 meteran, Sabtu (8/10/2022) siang.

Ketidak nyamanan ini, TL Siahaan mengungkapkan agar pemerintah daerah menertibkan warga yang ingin mencari keuntungan pribadi  sebab kutipan liar hanya mencederai pelayanan pariwisata didaerah kabupaten Toba, khusunya di perairan Danau Toba.

"Aneh juga, pantai seluas ini tidak ada tenaga pengamanannya, tak ada polisi, tak ada satpol PP. Parahnya lagi tak ada petugas pantai," ungkap TL Siahaan, kesal karena warga setempat malah membuat kericuhan, memaksa uang ritribusi tanpa aturan yang jelas.

 

Wajib Bayar

Terlihat beberapa pengunjung di lokasi Pipa PAM Milik pemerintah Daerah kabupaten Toba  masih dilokasi pantai parparean terlihat membayar Ritribusi tanpa Karcis.

Seorang warga yang mengaku bermarga Napitupulu terakhir informasi diketahui namanya Viktor Napitupulu kepada media Lintas Publik menjelaskan, bahwa area lokasi PAM Milik daerah kabupaten Toba itu adalah haknya, sehinga siapapun yang masuk wajib bayar ritribusi sebesar Rp.2000.

"Jangan masuk kalau tidak bayar, ini hak saya. Tanya sana sama pemda punya siapa ini," kata Laki-laki itu penuh arogan, dan tidak dapat menunjukan karcis masuk ke area Pipa PAM, atau aturannya yang telah ditetapkan pemerintah daerah kabupaten Toba.

"Ngak ada aturan-aturan pemerintah disini, lokasi ini hak ku, uang yang ku kutip untuk ku,"ucapnya penuh percaya diri, dan matanya memerah kepada pengunjung.

Pengunjung Dimintai Retribusi masuk lokasi PAM Milik kabupaten Toba 

Warga Parparean Kecewa

Masyarakat Parparean nampaknya cukup kecewa atas tindakan laki-laki yang mengaku warga setempat mengutip retribusi tanpa aturan, sehingga mengakibatkan keributan.

"Kami kecewa sama dia itu, mengutip ritribusi tanpa aturan, gara-gara itu jadi sepi nanti ke tempat kami ini," kata seorang wanita paruh baya yang juga pengelola pantai Parparean, setuju agar kutipan liar ditertibkan pihak kepolisian.

"Kami minta pak kapolres Toba tertibkanlah pungutan liar itu. Jangan gara-gara itu jelek nama Pantai Parparean ini," tutupnya. tag/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.