Header Ads



Penjelasan Polda Sumut Soal Puluhan Jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun yang Diamankan

MEDAN, Puluhan jemaat Gereja HKBP Pabrik tenun yang terdiri dari dua kelompok bertikai kini masih menjalani pemeriksaan di Polda Sumut.

BACA JUGA  Alkitab Langka 4.000 Halaman Ditulis Tangan Seorang Sintua

Polisi terlihat berjaga di depan pintu masuk Gereja HKBP Pabrik Tenun, Kecamatan Medan Petisa, Kota Medan,
Minggu (22/5/2022

Hal itu disampaikan Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Herwansyah Putra. 

Ia mengatakan, puluhan orang jemaat Gereja HKBP Pabrik Tenun itu masih dimintai keterangannya.

“Informasinya ada 50 yang diamankan, tapi belum tahu pasti. Nanti saya pastikan dulu. Memang ada yang diamankan semalam, tapi lagi dalam penyelidikan Krimum,” kata Herwansyah kepada Media, Minggu (22/5/2022).

Menurutnya, kericuhan yang terjadi di Gereja HKBP Pabrik Tenun itu dipicu lantaran persoalan internal para jemaat nya.

“Sepertinya intenal mereka itu, mungkin pun nanti diselesaikan secara internal mereka,” sebutnya.

Herwansyah mengungkapkan, kericuhan itu bermula ketika ada sekelompok jemaat ingin mengajukan pemakaian gedung gereja.

 

 Namun, pengajuan tersebut diduga ditolak oleh pendeta di dalam gereja, hingga terjadi selisih paham dan berujung cekcok.

“Mereka mau ada kegiatan latihan, tetapi nggak di kasih sama pendeta yang nguasai gereja itu. Karena berseberangan sama pendeta itu, anak – anak itu mau latihan koor,” sebutnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kericuhan tersebut.

“Korban enggak ada. Orang enggak terjadi gesekan, kan antara pendeta dengan jemaat yang mau latihan koor aja,” ujarnya.

Sebelumnya, puluhan orang terlibat kericuhan di halaman Gereja HKBP Pabrik Tenun pada Sabtu (21/5/2022) malam. 

Mereka merupakan dua kelompok berbeda, satu gereja yang beberapa waktu lalu sempat berselisih paham mengenai kepengurusan gereja serta manajemen keuangan gereja.

Puluhan orang juga pernah melaksanakan aksi massa di depan HKBP Pabrik Tenun.

Kelompok jemaat yang melakukan aksi mengajukan penolakan terhadap Pendeta HKBP Pabrik Tenun Rumondang Sitorus yang dianggap memperkeruh suasana jemaat gereja.

Mereka juga menyinggung keuangan jemaat dimasa kepemimpinan Rumondang. tribunnews/t



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.