Header Ads



Gereja HKBP Parbuahan Sumbul Terbakar,  Giring-Giring’ Dipukul Saat Gereja HKBP Terbakar 

LINTAS PUBLIK -DAIRI, Gereja HKBP Parbuahan di Desa Pegagan Julu 6 Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara hangus terbakar.

Itu terjadi, Rabu (20/11/2019) sekira pukul 18.30 Wib.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bahagia Ginting  menyebut, tidak ada korban jiwa. Namun apa  cepat melalap isi rumah ibadah.


Saat itu, gereja dalam keadaan kosong. Diduga, api bermula dari gangguan arus listrik atau korsleting.

Mobil pemadam kebakaran (damkar) segera meluncur dari Sidikalang.  Tembakan air berhasil menjinakkan si jago merah.

Pada waktiu hampir bersamaan, 1 unit rumah turut disambar api di Desa Kdeberek Kecamatan Tigalingga. Jilatan  menyasar  bagian dapur.

Ginting menyebut, sedang melakukan pendataan termasuk penghuni rumah.

‘Giring-Giring’ Dipukul Saat Gereja HKBP Terbakar

Gereja HKBP Parbuahan di Desa Pegagan Julu 6 Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi Sumatera Utara hangus terbakar, Rabu (20/11/2019)  sekira pukul 18.30 Wib.

Informasi dari kepolisian menyebut, peristiwa itu pertama kali dilihat  Nelson Sihotang dan Armando Sihotang.

Kala itu, keduanya melintas dari depan rumah ibadah naik sepeda motor. Mereka melihat, ruang belakang sudah terbakar.

Keduanya berteriak minta tolong kepada warga sekitar. Nelson segera lari ke arah menara lalu menarik   tali ‘giring-giring’ (lonceng) hingga masyarakat  mendatangi lokasi musibah. Namun  tak banyak  yang bisa dilakukan. Api kian membesar. Penduduk menangis menengok ruang mendapatkan bekal rohani dilalap api.

2 unit mobil pemadam kebakaran meluncur ke TP dari Sidikalang. Si jago merah berhasil dikendalikan menyusul tembakan  air dari kendaraan milik pemerintah.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Iptu  Rudy Sillalahi, Kapolsek Sumbul  AKP Abdul Rahman Siregar, Kasat Intelkam AKP Misrianto, Kanit IV Intelkam Ipda Hutasoit dan personel lainnya segera melakukan olah TKP.

Selain  meludeskan  bangunan, sSejumlah asset gereja turut hangus. Diantaranya keyboard, generatir listrik, sound system, podium, kursi, buku inventaris, 3  set lemari, jubah, selayar dan  kursi sofa. Kerugian material diperkirakan Rp500 juta.

Penyebab peristiwa masih dalam penyelidikan. Diduga, korsleting listrik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Bahagia Ginting membenarkan musibah ini.

sumber : DN


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.