Header Ads



Layu Sebelum Berkembang Baru Caleg Sudah “Senior”

MEMANG kelewatan ulah Mulyakin, 43, oknum Caleg dari DIY ini. Jadi kader Partai Berkarya belum berkarya dalam masyarakat, malah bermesum dengan bini orang. Keruan saja dia ditangkap polisi di tempat mesum, dan DPD DIY pun langsung memecatnya. Ini kan sama saja jadi politisi layu sebelum berkembang.

Jadi Caleg itu sebetulnya tak cukup dengan punya modal untuk pasang spanduk dan poster. Tapi juga perlu wawasan politik yang memadai, dan punya kadar moral yang tinggi. Tak hanya siap menolak sogok setelah duduk jadi anggota dewan, tapi juga pantang “nyogok” bini orang! Ini cacat moral yang tak bisa diterima dari kacamata agama, hukum dan politik.



Agaknya Mulyakin tak sampai kesitu-situ pemahamannya. Ketika dia nyaleg lewat Partai Berkarya, hanya mengandalkan kemampua uangnya belaka. Untuk mahar ke partai berapa, untuk sosialisasi berapa, dan saksi di TPS berapa. Padahal seorang Caleg lebih dari itu persyaratannya.

Di sela-sela kesibukan menggalang dukungan, Mulyakin ketemu dengan teman lama di SMP, namanya Ratih, 43. Rupanya di masa sekolah dulu pernah ada hati antara keduanya, sehingga pertemuan itu membuat “sedut-senut” jantung Mulyakin. Mereka pun saling berkumunikasi lewat HP. Ketika diketahui Ratih sedang bermasalah dengan suaminya, justu oleh Mulyakin dianggap sebagai peluang uscaha non Oke OCE.

Awalnya berkomunikasi lewat HP, kini dilanjutkan dengan komunikasi sambung raga di sebuah hotel. Cintanya yang kandas 25 tahun lalu, terbayar impas sudah. Ternyata meski ibarat nasi tinggal restan, masih mengasyikkan juga. Masih pulen dan menul-menul macam beras Rajalele dari Ndelanggu, Klaten.

Entah berapa kali Mulyakin – Ratih menikmati “rajalele” daur ulang tersebut, lama-lama ketahuan oleh suami Ratih, Marjuki, 50. Kaget juga dia ada politisi yang mencoba mengacak-acak rumahtangganya. Dia mulai intensip memata-matai sepak terjang Ratih istrinya.

Pertengahan Desember lalu terpantau Mulyakin –Ratih kencan di sebuah rumah kos-kosan Depok, Sleman. Polisi segera dihubungi Marjuki, dan penggerebekan. Dalam pemeriksaan diketahui bahwa keduanya sudah beberapa kali melakukan tindakan persetubuhan. Beruntung oknum Caleg Berkarya ini tidak ditahan, kecuali lapor seminggu dua kali.

Naga-naganya karier Mulyakin sebagai Caleg kandas di tengah jalan. Sebab pihak DPD Berkarya takkan memberi pendampingan hukum. Bahkan jika sudah ada bukti-buktinya langsung ditindak (dipecat) dan dicoret dari DCT.

Bagi Mulyakin, DCT jadi berarti: Daftar Calon Terpidana.

sumber   : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.