Header Ads



Pdt WTP Simarmata MA: Masalah Kebebasan Beragama di RI Disampaikan ke Dunia Internasional

Tiga Gereja Disegel di Jambi, Pimpinan HKI Minta Pemerintah Turun Tangan

LINTAS PUBLIK - PARAPAT, Tiga rumah ibadah yakni Gereja HKI, Methodist dan GSJA di Jambi saat ini disegel akibat desakan masyarakat intoleran tertentu kepada pemerintah daerah sehingga para jemaat tidak diijinkan melakukan aktivitas di dalam gereja.

Hal tersebut disampaikan Pucuk Pimpinan Gereja HKI Ephorus Pdt Manjalo Pahala Hutabarat STh MM didampingi Kepala Departemen Diakonia Gereja HKI Pdt Adventus Nadapdap STh dan Pdt Beresman Nahampun STh kepada para wartawan, Jumat (28/9) pada Sidang Raya United Evangelical Mission di Parapat Simalungun.

 Pucuk Pimpinan HKI Ephorus Pdt Manjalo Pahala Hutabarat STh MM,
Kadep Diakonia Pdt Adventus Nadapdap STh dan Pdt Baresman Nahampun STh 
Pucuk Pimpinan HKI Ephorus Pdt Manjalo Pahala Hutabarat mengatakan sangat menyayangkan adanya organisasi intoleran mendesak Pemerintah Daerah Jambi untuk menyegel ketiga Gereja di Jambi pada Selasa (11/9) dengan alasan tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Dikatakannya, sebagai pemerintah daerah semestinya bupati atau Wali Kota Jambi melindungi dan mengayomi masyarakat melalui pemberian IMB sehingga masyarakat bebas dalam melaksanakan keagamaan di gereja sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Akibat kejadian penyegelan gereja tersebut, Manjalo mengatakan saat ini para jemaat terpaksa melakukan kebaktian di luar gereja dan menyampaikan pihak Gereja HKI Jambi sudah mengurus surat izin pada 2007 agar jemaat nyaman melakukan kebaktian, namun hingga hari ini belum dikeluarkan pemerintah.

Pahala menjelaskan, persoalan penyegelan gereja di Jambi sudah disampaikannya ke Persatuan Gereja Indonesia (PGI), DPRI RI, Menteri Agama, Menteri HAM dan Menteri Dalam Negeri agar cepat diselesaikan.

"Permasalahan penyegelan gereja di Jambi kita serahkan kepada pemerintah. Kita berdoa supaya pemerintah diberikan hikmat dan kebijaksanaan dalam memimpin negeri ini dan cepat menyelesaikan permasalahan di Jambi," ujar Pahala.

Sebagai pucuk pimpinan gereja, Pdt Manjalo Pahala mengajak agar umat Kristiani tidak terprovokasi melakukan tindakan anarkis dan jangan membalas kejahatan dengan kejahatan namun berdoa agar permasalahan ini cepat selesai.

"Mari kita sama-sama berdoa agar mereka diampuni, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan," ungkap Ephorus HKI.

SAMPAIKAN KE DUNIA INTERNASIONAL

Sementara itu, Pdt Dr WTP Simarmata, Moderator/Ketua United Evangelical Mission (UEM) yang beranggotakan gereja dari benua Eropa, Asia dan Afrika - mengatakan pihaknya telah melaksanakan doa syafaat agar penyegelan gereja di Jambi cepat selesai dan umat Kristen dapat bebas menjalankan keagamaan.

Pdt Simarmata yang juga Emeritus Ephorus HKBP ini mengatakan, ini sudah isu internasional, para anggota organisasi UEM dari 37 gereja dari tiga benua Eropa, Asia dan Afrika ini akan menyampaikan persoalan yang dihadapi umat Kristen di Indonesia kepada negara mereka untuk mendukung kebebasan beragama di Indonesia.

"Kita berharap persoalan gereja di Jambi cepat selesai dan pemerintah mengeluarkan izin sehingga gereja kembali dibuka agar para jemaat dapat melakukan aktivitas keagamaan di dalam gereja untuk memuliakan Tuhan," harap Simarmata.

sumber  : sib 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.