KPK: Skenario Kecelakaan Novanto Sangat Mungkin Diselidiki
LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Dalam persidangan Fredrich Yunadi, terungkap adanya skenario kecelakaan Setya Novanto seperti yang disampaikan dr Bimanesh Sutarjo. Menurut KPK, mengenai skenario tersebut dapat diusut melalui penyelidikan baru.
"Mengenai skenario di pengadilan, (dengan terdakwa) Fredrich, itu kan sebetulnya membenarkan sangkaan kami ya, bahwa ada skenario, bahwa itu juga didesain juga. Dari situ sangat terbuka kemungkinan siapa yang terlibat juga dalam skenario itu. Apakah sopirnya terlibat atau tidak, saya dengar juga waktu itu ada wartawan," ucap Ketua KPK Agus Rahardjo di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Terungkapnya satu per satu peran pihak lain dalam skenario itu, disebut Agus membuka peluang penyelidikan terhadap pelaku lain.
"Jadi bisa terbuka untuk kemudian menindaklanjuti siapa saja yang terlibat dalam skenario itu. Jadi kemungkinan untuk membuka penyelidikan baru masih sangat terbuka," kata Agus.
Walau demikian, KPK diyakinkan Agus baru bergerak jika sudah mendapat bukti yang cukup. KPK akan berhati-hati dalam menyeret seseorang ke meja hijau.
"Tapi juga kita sangat hati-hati bahwa kita kemudian betul-betul membawa proses pengadilan itu orang yang betul-betul melakukan kesalahan," tutur Agus.
Dalam persidangan, jaksa pada KPK membongkar adanya kongkalikong antara terdakwa Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh terkait sakitnya Novanto, dengan tujuan untuk menghindari pemeriksaan KPK. Sejumlah saksi membeberkan adanya skenario, termasuk seperti yang diungkap Bimanesh sendiri.
Awalnya, dia mengatakan Fredrich memintanya merawat Novanto dengan diagnosis berbagai penyakit, seperti hipertensi. Namun tiba-tiba Fredrich mengubah rencananya menjadi 'skenario kecelakaan'.
"Saya sedang tidur, terbangun dering telepon terdakwa, sore pukul 17.50 WIB ditelepon, (Fredrich bilang) 'Dok, skenario kecelakaan'," ucap Bimanesh ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara perintangan penyidikan Novanto dengan terdakwa Fredrich di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Sumber : detik
"Mengenai skenario di pengadilan, (dengan terdakwa) Fredrich, itu kan sebetulnya membenarkan sangkaan kami ya, bahwa ada skenario, bahwa itu juga didesain juga. Dari situ sangat terbuka kemungkinan siapa yang terlibat juga dalam skenario itu. Apakah sopirnya terlibat atau tidak, saya dengar juga waktu itu ada wartawan," ucap Ketua KPK Agus Rahardjo di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Terungkapnya satu per satu peran pihak lain dalam skenario itu, disebut Agus membuka peluang penyelidikan terhadap pelaku lain.
![]() |
Ketua KPK Agus Rahardjo |
Walau demikian, KPK diyakinkan Agus baru bergerak jika sudah mendapat bukti yang cukup. KPK akan berhati-hati dalam menyeret seseorang ke meja hijau.
"Tapi juga kita sangat hati-hati bahwa kita kemudian betul-betul membawa proses pengadilan itu orang yang betul-betul melakukan kesalahan," tutur Agus.
Dalam persidangan, jaksa pada KPK membongkar adanya kongkalikong antara terdakwa Fredrich Yunadi dan dr Bimanesh terkait sakitnya Novanto, dengan tujuan untuk menghindari pemeriksaan KPK. Sejumlah saksi membeberkan adanya skenario, termasuk seperti yang diungkap Bimanesh sendiri.
Awalnya, dia mengatakan Fredrich memintanya merawat Novanto dengan diagnosis berbagai penyakit, seperti hipertensi. Namun tiba-tiba Fredrich mengubah rencananya menjadi 'skenario kecelakaan'.
"Saya sedang tidur, terbangun dering telepon terdakwa, sore pukul 17.50 WIB ditelepon, (Fredrich bilang) 'Dok, skenario kecelakaan'," ucap Bimanesh ketika bersaksi dalam sidang lanjutan perkara perintangan penyidikan Novanto dengan terdakwa Fredrich di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Sumber : detik
Tidak ada komentar