Header Ads



Dua Mahasiswa Meninggal, UII Stop Sementara Semua Kegiatan "Outdoor"

LINTAS PUBLIK - SLEMAN,  Setelah dua mahasiswa meninggal dunia seusai mengikuti Great Camping, Universitas Islam Indonesia (UII) menghentikan sementara semua kegiatan luar ruang kemahasiswaan.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UII Abdul Jalil mengatakan, UII memiliki aturan disiplin kemahasiswaan, yang salah satunya semua kegiatan tidak boleh ada kekerasan.

Sri Handayani saat menunjukan foto putranya almarhum Syaits Asyam
"Kami sudah mengambil langkah preventif, semua kegiatan yang outdoor atau di luar UII untuk saat ini ditangguhkan sementara," kata Abdul Jalil dalam jumpa pers, Senin (23/1/2017).

Penghentian sementara ini berlaku hingga ada hasil investigasi dan evaluasi terkait kasus ini. Penghentian sementara berlaku untuk semua kegiatan luar ruang, termasuk Great Camping.

Ia mengatakan bahwa Great Camping sudah berjalan selama 37 tahun dan sebelumnya tidak pernah ada masalah.

"Kenapa sekarang ada masalah ? Ini baru kita pelajari, kita evaluasi untuk menemukan jalan yang terbaik," kata dia.

Jika terbukti ada pelanggaran berat dalam kasus kematian dua mahasiswa tersebut, UII akan memberikan sanksi terberat, yakni dikeluarkan secara tidak hormat.

Di tempat yang sama, alumnus Mapala UII, Achiel Suyanto, mengatakan bahwa selama ini di Mapala UII tidak pernah ada kekerasan kepada anggotanya.

Semua proses kegiatan mulai dari Great Camping (GC), Seniority Camping, hingga Trainer for Trainer tidak menggunakan mekanisme kekerasan.

"Saya alumnus GC pertama. Saya katakan, tidak pernah ada kekerasan sama sekali. Di dalam kurikulum organisasi tidak ada seperti itu (kekerasan)," kata dia.

Kalaupun ada pendisiplinan berupa aktivitas fisik, kata Achiel, wujudnya hanya push up atau lari keliling.

Ia menyatakan akan obyektif dalam menangani dan melakukan investigasi peristiwa ini. Jika ada yang keliru atau menyimpang dari standar prosedur operasional, tim investigasi akan secara terbuka menyampaikan.

Dua mahasiswa UII angkatan 2015 meninggal dunia seusai mengikuti Great Camping, yakni kegiatan rutin Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) UII.

Tahun ini acara tersebut dilakukan di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu, pada 13-20 Januari 2017.

Dua Mahasiswa UII Tewas Usai Mengikuti Pendidikan Dasar Mapala

Dua mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam, tewas seusai mengikuti kegiatan Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Rektor UII Harsoyo mengonfirmasi kabar tersebut. "Benar ada dua mahasiswa yang meninggal dunia, Muhammad Fadhli dan Syaits Asyam," ujar Harsoyo lewat keterangan tertulis, Minggu (22/1/2017).

Harsoyo mengatakan, Muhammad Fadhli adalah mahasiswa Teknik Elektro angkatan 2015, meninggal pada Jumat (20/1/2017) dalam perjalanan menuju RSUD Karanganyar.

Sementara itu, Syaits Asyam, mahasiswa Teknik Industri angkatan 2015, meninggal pada Sabtu (21/1/2017) setelah sempat dirawat di RS Bethesda Yogyakarta.

Kedua mahasiswa ini, kata dia, mengikuti kegiatan rutin The Great Camping (TGC) di Lereng Selatan Gunung Lawu.

"Kegiatan dilaksanakan di Gunung Lawu, Lereng Selatan, Tawangmangu. TGC merupakan Pendidikan Dasar Unit Kegiatan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) UII. Tahun ini ada 37 peserta," ujarnya.

Kegiatan rutin setiap tahun ini dilaksanakan dengan sepengetahuan pihak universitas.

Kegiatan ini dijalankan sesuai prosedur formal yang berlaku di internal Universitas Islam Indonesia (UII).

Ada proposal ke universitas, ada penanggung jawab, surat izin orangtua, dan ada validasi kesiapan peserta.

Setiap peserta juga wajib menjalani tes kesehatan, dan memiliki surat keterangan sehat dari dokter.

"Sebelum pelaksanaan, setiap tahap kegiatan TGC juga ada pemeriksaan dari tim medis," tandasnya.

Menurut Harsoyo, UII telah membentuk tim investigasi internal untuk menelusuri serta mencari fakta dan informasi yang lengkap terkait meninggalnya Fadhli dan Asyam.

"Tim ini terdiri dari pimpinan UII, bidang kemahasiswaan, bidang medis forensik, dan bidang hukum," bebernya.

Universitas Islam Indonesia siap untuk bekerja sama dengan semua pihak guna mengungkap kebenaran atas meninggalnya kedua mahasiswa tersebut.

"UII akan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat, apabila terbukti terjadi penyimpangan prosedur saat pelaksanaan TGC, semua kegiatan termasuk pendidikan dasar seperti TGC akan dibekukan sampai ada komitmen perbaikan mekanisme pelaksanaan kegiatan," kata Harsoyo.

Sementara itu, 35 peserta yang mengikuti kegiatan TGC, imbuhnya, telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit JIH pada hari Sabtu (21/1/ 2017).

Pemeriksaan ini dilakukan atas inisiatif pihak UII untuk memastikan kesehatan semua peserta.

"Seluruh sivitas akademika UII mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar almarhum. Semoga almarhum diampuni dosa-dosanya dan diterima amal ibadahnya, dan bagi keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," kata Harsoyo.


Editor    : tagor
Sumber  : kompas



Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.