Kakak Kandung Sebut Dokter Tertawa Saat Gagal Selamatkan Nyawa Angela
LINTAS PUBLIK - PUBLIK, Cerita sedih yang dialami Angela Simanjuntak (13) yang meninggal dunia usai menjalani operasi usus buntu menghebohkan media sosial.
Banyak netizen menyatakan simpatinya dan turut berbelasungkawa mereka, usai Angela dinyatakan tewas.
Padahal sebelum masuk rumah sakit kondisinya masih bisa berjalan dan hanya mengalami panas biasa.
Tidak terkecuali bagi bagi saudara kandungnya Esra Simanjuntak, di saat-saat terakhir kepergian adiknya, dia memeluk serta mencium adiknya.
Foto itu dipajangkan di dalam akun profil media sosialnya di Facebook. Tanpa kata dia mencium adiknya yang terbaring sudah tidak bernyawa.
Secara emosional dia menuliskan statusnya di media sosial, "Ada yah, dokter yg tertawa disaat dia gagal menyelamatkan pasiennya."
"Disaat kami menangis histeris, mereka tertawa dan dgn entengnya ngomong 'ngapain di panggil-panggil orang yg sudah mati, gimana pun manggil nya gk bkalan didengar'," tulisnya lagi.
"Dasar biadap! Hanya mereka yg tertawa atas kepergianmu pudan."
Entah siapa yang dimaksud dalam percakapan yang ditulis Esra tersebut, namun saat seorang netizen menyatakan, "bangsat kali dokter macam itu. Yg sabar yah raa." Esra pun menjawab, "Iya lid."
Lihat video isak tangis keluarga Angela:
Keluarga menuding pihak RSUD Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) telah melakukan malapraktik saat menangani Angela. Namun kabar ini langsung dibantah oleh Bupati Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung.
Sukran menyebut kondisi Angela sudah kritis usai pembuluh usus buntunya pecah.
"Mereka laporkan itu anak datang penyakitnya sudah menyebar ke mana-mana. Sudah pecah pembuluh ususnya. Sudah lama tidak diobati karena sudah terlanjur dibiarkan," katanya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Banyak netizen menyatakan simpatinya dan turut berbelasungkawa mereka, usai Angela dinyatakan tewas.
 |
| Peluk cium Esra Simanjuntak mengiringi kepergian adiknya Angel Simanjuntak yang dinyatakan meninggal dunia usai menjalani operasi usus buntu |
Tidak terkecuali bagi bagi saudara kandungnya Esra Simanjuntak, di saat-saat terakhir kepergian adiknya, dia memeluk serta mencium adiknya.
Foto itu dipajangkan di dalam akun profil media sosialnya di Facebook. Tanpa kata dia mencium adiknya yang terbaring sudah tidak bernyawa.
Secara emosional dia menuliskan statusnya di media sosial, "Ada yah, dokter yg tertawa disaat dia gagal menyelamatkan pasiennya."
"Disaat kami menangis histeris, mereka tertawa dan dgn entengnya ngomong 'ngapain di panggil-panggil orang yg sudah mati, gimana pun manggil nya gk bkalan didengar'," tulisnya lagi.
"Dasar biadap! Hanya mereka yg tertawa atas kepergianmu pudan."
Entah siapa yang dimaksud dalam percakapan yang ditulis Esra tersebut, namun saat seorang netizen menyatakan, "bangsat kali dokter macam itu. Yg sabar yah raa." Esra pun menjawab, "Iya lid."
Lihat video isak tangis keluarga Angela:
Keluarga menuding pihak RSUD Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) telah melakukan malapraktik saat menangani Angela. Namun kabar ini langsung dibantah oleh Bupati Tapanuli Tengah Sukran Jamilan Tanjung.
Sukran menyebut kondisi Angela sudah kritis usai pembuluh usus buntunya pecah.
"Mereka laporkan itu anak datang penyakitnya sudah menyebar ke mana-mana. Sudah pecah pembuluh ususnya. Sudah lama tidak diobati karena sudah terlanjur dibiarkan," katanya.
Editor : tagor
Sumber : tribunmedan
Kalau Itu Benar: BIADAB Sekali Dokternya.
BalasHapusNggak Layak Mengemban Predikat Dokter.
Usut Tuntas dan Jangan Ada Yang Ditutupi.
ini bupati apa humas RSUD? LOL..
BalasHapus