Header Ads



'Lebih Baik Kami Hidup Tanpa Sepak Bola Jika Dibayar Nyawa'

LINTAS PUBLIK - JAKARTA, Pemain PSS Sleman Tri Handoko memberikan tribut kepada salah seorang suporter kesebelasannya yang tewas karena bentrok antar-suporter.

Tribut Handoko ini dilakukan seusai mencetak gol dalam laga melawan Persiba Bantul di Stadion Maguwoharjo, Jogjakarta, Senin (23/5/2016). Handoko menunjukkan secarik kertas putih yang bertuliskan:

ilustrasi suporter yang rusuh
"Jika sepak bola lebih mahal dari pada nyawa, maka kami lebih memilih hidup tanpa sepak bola. #RIP Fans Indonesia. TH10"

Tribut ini ditujukan untuk Stanislaus Gandhang Deswara (16), yang diduga meninggal akibat bentrokan dengan suporter lainnya di Jalan Magelang KM 14, Triharjo, Sleman Minggu (22/5) dini hari WIB.

Dalam laga tersebut Handoko mencetak dua gol, yaitu pada menit ke-30 dan ke-89, sementara Persiba sempat menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas Johan Manaji di menit ke-77.

Tewasnya Stanislaus menjadi insiden ketiga yang terjadi dalam dua pekan ke belakang. Sebelumnya salah satu suporter Persija Jakarta, Muhammad Fahreza, diduga meninggal akibat dianiaya aparat, ketika hendak menyaksikan laga antara Persija Jakarta melawan Persela Lamongan di Stadion GBK, Jumat (13/5).

Selebrasi gol pemain PSS Sleman. (Twitter/@PSSleman)
Selebrasi gol pemain PSS Sleman. (Twitter/@PSSleman)
Pada Minggu (22/5) juga terjadi insiden bentrokan antar-suporter yang terjadi pada laga PS TNI melawan Persegres Gresik United di Stadion Petrokimia, Gresik.

Suporter PS TNI yang mayoritas anggota TNI ikut tersulut emosi dan meluapkannya dengan adu fisik. Sembilan suporter Gresik harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka cukup serius, sementara belasan lainnya luka-luka.

Lewat pernyataan resmi klub, PS TNI telah meminta maaf atas insiden tersebut dan memberikan klarifikasi bahwa suporter mereka terprovokasi karena "nyanyian rasis."


Editor   ; tagor
Sumber : cnn

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.