Header Ads



Johannes Simamora Korban Banjir Bandang Seharusnya Menikah Desember 2016

LINTAS PUBLIK - SIANTAR ,  Fransiska Sidabutar, perempuan yang berprofesi sebagai perawat di satu rumah sakit di Medan dilanda nestapa nan sarat. Fransiska ditinggal pergi sang kekasih, Johannes Simamora. Seperti diketahui Johannes menjadi korban tewas saat terjadi peristiwa alam banjir bandang di lokasi pemandian Kolam Abadi, Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat beberapa waktu lalu.

BACA JUGA  Dimata Guru SMP Negeri 7, Gloria Maranata Simarmata Orangnya Ramah dan Penurut

Fransiska Sidabutar saat berada di rumah duka, Senin (31/5/2016)
Saat di rumah duka di Jalan TB Simatupang, Kelurahan Siantar Utara Pematangsiantar, Fransiska tampak sangat terpukul dan sedih melihat kekasihnya terbujur kaku. Saat kekasihnya hendak dimakamkan, wajah Fransiska pun dipenuhi bulir-bulir air mata yang mengucur deras.

Wanita yang ramah ini menyampaikan tidak bisa melupakan kenangan bersama kekasihnya, Johannes Simamora yang sudah mereka rajut sejak tujuh tahun silam.

"Dia ini periang, banyak sekali kenangan bersamanya selama tujuh tahun ini, saya tidak bisa melupakannya begitu saja," ujarnya menahan tangisnya meski isakannya masih terdengar, Selasa (31/5/2016) seperti dikutip dari tribun_medan.com.

Fransiska bilang ia dan Johhannes berencana mengikrarkan janji sehidup semati pada Desember mendatang. Mereka pun sudah mempersiapkan beberapa persiapan untuk pernikahan tersebut.
"Bulan 12 ini rencana kami menikah, kami sudah membuat beberapa persiapan untuk itu," bebernya.

Wanita lulusan Akper Elisabeth Medan ini menyampaikan sangat mencintai Johannes serta sangat mengagumi sifat Johannes yang selalu memberikan motivasi kepadanya dan kepada siapapun yang dekat dengan Johannes.

"Dia ini sangat energik, multitalenta, bisa berlari, bisa jadi binaragawan, sangat suka berolahraga. Dia ini juga selalu memberi motivasi, ini yang paling tidak bisa saya lupakan," ujarnya.

Pada saat kejadian nahas itu, kata Fransiska, ia tidak mengalami firasat apapun. Namun ia menjelaskan bahwa sebelum kepergian kekasihnya ke Pemandian Kolam Abadi, ia dan kekasihnya masih bergereja bersama dan sama-sama sarapan pagi.

"Sepulang kami bergereja kemarin dia pergi, masih sempat sarapan sama kami, malam Minggu sebelumnya kami masih jalan sama, ngak ada firasat anehlah. Cuma jadinya sudah begini," ujarnya mengenang dengan suara terisak.

Johannes Simamora meninggal bersama adik kandungnya, Gloria Simamora setelah terseret air bah di lokasi pemandian Kolam Abadi, Desa Rumah Galoh, Kecamatan Sei Bingei, Kabupaten Langkat.


Editor   : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.