Umat Islam Siantar akan Sholat Sunnah "Sambut" Gerhana Matahari
LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Siantar, akan melaksanakan Shalat Sunnah dalam menyikapi Gerhana Matahari yang akan terjadi pada Rabu mendatang (09/03/2016).
Sholat Sunnah Gerhana Matahari itu akan dilaksanakan masyarakat muslim di Mesjid Raya Kota Siantar sekira pukul 07.30 WIB.
Berdasarkan keterangan dari Ketua PHBI Kota Siantar Armaya Siregar bahwa hal ini sengaja dilakukan agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda atas Gerhana Matahari.
"Jadi menurut cerita zaman dahulu, berdasarkan cerita Umat Muslim, kalau dahulukan orang ketika terjadi Gerhana mengkaitkan dengan hal-hal seperti kelahiran orang besar, kematian orang besar atau kejadian besar, nah akhirnya nabi-nabi menyarankan agar melakukan shalat ketika Gerhana terjadi, jadi ini bukan suatu keharusan, tetapi di anjurkan saja,"ucapnya kepada wartawan di Mesjid Raya, Jalan Mesjid, Senin (07/03/2016).
Pada awalnya,kata Armaya, shalat tersebut akan diadakan di Lapangan H Adam Malik, namun akhirnya dirubah dan dilakukan di Mesjid Raya.
"Kita kuatir akan dampaknya, karena informasi yang kita terima Siantar ini mendapat dampak 40 sampai 60 persen, kan dampaknya jika melihat langsung katanya bisa menyebabkan kebutaan atau sakit mata,"ucapnya.
Untuk itu PHBI menghimbau kepada seluruh Mesjid yang ada di Kota Siantar untuk melakukan Shalat.
"Kita hanya menghimbau, bagi yang mau, dan kita pusatkan Shalatnya di Mesjid Raya, nanti yang akan menjadi imamnya Rafi'i Nasir di Mesjid Raya,"katanya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Sholat Sunnah Gerhana Matahari itu akan dilaksanakan masyarakat muslim di Mesjid Raya Kota Siantar sekira pukul 07.30 WIB.
Ketua PHBI Kota Siantar Armaya Siregar |
"Jadi menurut cerita zaman dahulu, berdasarkan cerita Umat Muslim, kalau dahulukan orang ketika terjadi Gerhana mengkaitkan dengan hal-hal seperti kelahiran orang besar, kematian orang besar atau kejadian besar, nah akhirnya nabi-nabi menyarankan agar melakukan shalat ketika Gerhana terjadi, jadi ini bukan suatu keharusan, tetapi di anjurkan saja,"ucapnya kepada wartawan di Mesjid Raya, Jalan Mesjid, Senin (07/03/2016).
Pada awalnya,kata Armaya, shalat tersebut akan diadakan di Lapangan H Adam Malik, namun akhirnya dirubah dan dilakukan di Mesjid Raya.
"Kita kuatir akan dampaknya, karena informasi yang kita terima Siantar ini mendapat dampak 40 sampai 60 persen, kan dampaknya jika melihat langsung katanya bisa menyebabkan kebutaan atau sakit mata,"ucapnya.
Untuk itu PHBI menghimbau kepada seluruh Mesjid yang ada di Kota Siantar untuk melakukan Shalat.
"Kita hanya menghimbau, bagi yang mau, dan kita pusatkan Shalatnya di Mesjid Raya, nanti yang akan menjadi imamnya Rafi'i Nasir di Mesjid Raya,"katanya.
Penulis : franki
Editor : tagor
Tidak ada komentar