Binaan Bank Indonesia Siantar, 6 Rante Sawah Menghasilkan 2, 7 Ton Bawang Merah
LINTAS PUBLIK – BATUBARA, Panen Bawang Merah yang dilakukan kepala perwakilan Bank Indonesia (BI) kota Pematangsiantar Elly Tjhan dan Bupati Batubara OK. Arya, membuat petani sawah di desa Tanah Tinggi kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara bersemangat untuk meningkatkan kwalitas pertaniannya.
Disamping dapat menanam padi dipersawahan. Kini petani juga dapat memilih menanam bawang merah di sela-sela tanaman padinya, yang sering disebut atau sistem berra.
BACA JUGA Kepala BI Siantar Panen Perdana Bawang Merah Bersama Bupati Batubara Dipersawahan
Elly Tjan juga menjelaskan, kwalitas bawang merah yang ditanam di persawahan di Batubara ini untuk menjanjikan, dan tak dapat dipungkiri ini akibat kwalitas tanah di Batubara sangat cocok ditanami bawang merah.
“Kami sudah mengadakan penelitian bersama BPTP Sumatera Utara, tekstur tanah, ketinggian lahan dari permukaan laut. Bahwa pertanian di Batubara khususnya persawahan sangat cocok ditanami Bawang Merah. Jadi Bawang Merah sangat cocok ditanami di arel persawahan di Batubara, kami harapkan petani di Batubara memiliki pilihan lain untuk bertani diareal sawah, atau dapat juga bertani sistem silang, bisa bertani padi sawah, bisa bertanam bawang merah, atau sekaligus kedua-duanya,”terang Elly Tjan yang disambut tepuk tangan bupati Batubara dan ratusan petani.
Ngadimin ketua kelompk tani Sumber Rezeki desa Tanah Tinggi yang bawangnya menjadi media tanaman percontohan binaan Bank Indonesia merasa bersyukur, karena saat ini selain dirinya dapat menanam padi sawah, lahan miliknya ternyata dapat ditanami bawang merah.
“Bersyukurlah saya, ternyata lahan saya ini dapat ditanami bawang merah, yang selama ini kami belum kami ketahui dan kami tanam. Bukan itu saja harga bawang saat ini cukup mahal juga, dari harga Rp. 20.000 sampai Rp. 25.000 perkilonya,”ucap Ngaidi berterimakasih kepada bank Indonesia yang telah bersedia memberi pembina kepada kelompok taninya.
Penulis : tagor
Disamping dapat menanam padi dipersawahan. Kini petani juga dapat memilih menanam bawang merah di sela-sela tanaman padinya, yang sering disebut atau sistem berra.
BACA JUGA Kepala BI Siantar Panen Perdana Bawang Merah Bersama Bupati Batubara Dipersawahan
Elly Tjan juga menjelaskan, kwalitas bawang merah yang ditanam di persawahan di Batubara ini untuk menjanjikan, dan tak dapat dipungkiri ini akibat kwalitas tanah di Batubara sangat cocok ditanami bawang merah.
“Kami sudah mengadakan penelitian bersama BPTP Sumatera Utara, tekstur tanah, ketinggian lahan dari permukaan laut. Bahwa pertanian di Batubara khususnya persawahan sangat cocok ditanami Bawang Merah. Jadi Bawang Merah sangat cocok ditanami di arel persawahan di Batubara, kami harapkan petani di Batubara memiliki pilihan lain untuk bertani diareal sawah, atau dapat juga bertani sistem silang, bisa bertani padi sawah, bisa bertanam bawang merah, atau sekaligus kedua-duanya,”terang Elly Tjan yang disambut tepuk tangan bupati Batubara dan ratusan petani.
Ngadimin ketua kelompk tani Sumber Rezeki desa Tanah Tinggi yang bawangnya menjadi media tanaman percontohan binaan Bank Indonesia merasa bersyukur, karena saat ini selain dirinya dapat menanam padi sawah, lahan miliknya ternyata dapat ditanami bawang merah.
“Bersyukurlah saya, ternyata lahan saya ini dapat ditanami bawang merah, yang selama ini kami belum kami ketahui dan kami tanam. Bukan itu saja harga bawang saat ini cukup mahal juga, dari harga Rp. 20.000 sampai Rp. 25.000 perkilonya,”ucap Ngaidi berterimakasih kepada bank Indonesia yang telah bersedia memberi pembina kepada kelompok taninya.
Penulis : tagor
Tidak ada komentar