Sekali Gunakan Pancasona Empat Lima Gadis Ternodai
LINTAS PUBLIK, USIA 28 tahun sudah jadi duda, Panjul wih…..ganasnya minta ampun. Dengan menggunakan ajian “Pancasona”, empat-lima gadis langsung ternodai. Bukan itu saja, adegan mesumnya direkam dan kemudian dijadikan alat cari duit, yakni memeras keluarga si gadis. Untung Panjul segera dibekuk, selesailah petualangannya.
Dalam dunia perwayangan, ajian Pancasona menjadikan pemiliknya terbebas dari kematian, asalkan masih menyentuh bumi. Maka Dasamuka, Subali, Setija, tak mudah dikalahkan musuh-musuhnya, kecuali sudah tahu rahasianya. Yang menarik, dari para pemilik ajian tersebut, matinya juga karena skandal seks.
Panjul dari kawasan Merik, Sidorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, nasibnya mirip-mirip juga. Akibat ilmu atau ajian “Pancasona” dia jadi urusan polisi, gara-gara urusan perempuan juga. Dia mengalami apes, karena menyalah-gunakan ajian itu untuk kepuasan syahwatt.
Sewaktu remaja dulu Panjul pernah diwarisi ilmu oleh neneknya. Bukan Ilmu Bumi atau Ilmu Ukur, tapi ilmu bagaimana menaklukkan wanita. Dengan ajian “Pancasona”, seorang wanita yang diincarnya pasti bertekuk lutut dan berbuka paha. Sebab ketika ajian itu digunakan, langsung memancarkan cahaya gaib, di mana wanita yang kena sorot itu langsung kesengsem pada pemiliknya.
Jadi pakai ilmu tersebut menjadi lebih hemat berburu cewek. Bila yang lain harus pakai uang segepok atau mobil baru, dengan “Pancasona” semuanya menjadi mudah. Cuma bahayanya, begitu kata nenek Panjul, jika disalah-gunakan justru akan banjir umpatan dan kutukan dari kelaurga korban. Paling tidak mereka akan mengutuk dengan kata-kata “asu” lima kali. Sebab “pancasona” itu sendiri memang mengandung makna: anjing lima.
Awalnya Panjul tak begitu percaya pada ilmu warisan nenek itu. Tapi begitu istrinya minta cerai, dia merasa perlu bongkar-bongkar warisan lama. Maklum, setelah hidup menduda tak lagi memperoleh pelayanan syahwat. Biasanya seminggu 3 kali sessendok makan, sekarang sehari-hari ngaplo tanpa kegiatan bermakna.
Ternyata ajian “Pancasona” itu sangat membantu. Sebab begitu digunakan, seronga gadis mau saja diajak begituan. Maka sukses menggunakan ilmu hitam, empat atau lima gadis ABG ternodai. Tapi Panjul kemudian kena batunya, ketika gadis yang dinodai itu direkam dan kemudian dijadikan alat untuk memeras keluarganya. Para keluarga pun lapor polisi, dan Panjul ditangkap.
Editor : tagor
Sumber : poskota
Dalam dunia perwayangan, ajian Pancasona menjadikan pemiliknya terbebas dari kematian, asalkan masih menyentuh bumi. Maka Dasamuka, Subali, Setija, tak mudah dikalahkan musuh-musuhnya, kecuali sudah tahu rahasianya. Yang menarik, dari para pemilik ajian tersebut, matinya juga karena skandal seks.
Panjul dari kawasan Merik, Sidorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, nasibnya mirip-mirip juga. Akibat ilmu atau ajian “Pancasona” dia jadi urusan polisi, gara-gara urusan perempuan juga. Dia mengalami apes, karena menyalah-gunakan ajian itu untuk kepuasan syahwatt.
Sewaktu remaja dulu Panjul pernah diwarisi ilmu oleh neneknya. Bukan Ilmu Bumi atau Ilmu Ukur, tapi ilmu bagaimana menaklukkan wanita. Dengan ajian “Pancasona”, seorang wanita yang diincarnya pasti bertekuk lutut dan berbuka paha. Sebab ketika ajian itu digunakan, langsung memancarkan cahaya gaib, di mana wanita yang kena sorot itu langsung kesengsem pada pemiliknya.
Jadi pakai ilmu tersebut menjadi lebih hemat berburu cewek. Bila yang lain harus pakai uang segepok atau mobil baru, dengan “Pancasona” semuanya menjadi mudah. Cuma bahayanya, begitu kata nenek Panjul, jika disalah-gunakan justru akan banjir umpatan dan kutukan dari kelaurga korban. Paling tidak mereka akan mengutuk dengan kata-kata “asu” lima kali. Sebab “pancasona” itu sendiri memang mengandung makna: anjing lima.
Awalnya Panjul tak begitu percaya pada ilmu warisan nenek itu. Tapi begitu istrinya minta cerai, dia merasa perlu bongkar-bongkar warisan lama. Maklum, setelah hidup menduda tak lagi memperoleh pelayanan syahwat. Biasanya seminggu 3 kali sessendok makan, sekarang sehari-hari ngaplo tanpa kegiatan bermakna.
Ternyata ajian “Pancasona” itu sangat membantu. Sebab begitu digunakan, seronga gadis mau saja diajak begituan. Maka sukses menggunakan ilmu hitam, empat atau lima gadis ABG ternodai. Tapi Panjul kemudian kena batunya, ketika gadis yang dinodai itu direkam dan kemudian dijadikan alat untuk memeras keluarganya. Para keluarga pun lapor polisi, dan Panjul ditangkap.
Editor : tagor
Sumber : poskota
Tidak ada komentar