Header Ads



Hendri Dunan : Surfenov Sirait dan Parlin Sinaga Pasangan Energik dan Disukai Warga

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Tanggapan mengenai kelima pasangan calon walikota dan wakil walikota kota Siantar, yang akan bertarung di pesta demokrasi 9 Desember nanti banyak menuai perhatian. Salah satunya Anggota DPRD kota Siantar Hendri Dunan Sinaga.
Menurut pandangan Hendri Dunan, pasangan calon nomor urut lima Surfenov Sirait dan Parlindungan Sinaga (Parlin Sinaga) merupakan pasangan calon yang muda dan energik, yang dibutuhkan rakyat Siantar sebagai pemimpin baru.
"Mereka itu pasangan calon dari kalangan muda dan energik, memiliki potensi serta berjiwa usaha," jelas Hendri Dunan Anggota DPRD Siantar, dari Fraksi Gerindra (13/11/2015). Menurut Hendry Dunan, dengan waktu yang singkat ini dapat menumbuhkan optimisme yang besar untuk menjadi pemimpin baru di kota siantar. Juga kekuatan ditiap sektor harus lebih massif untuk mengaktifkan waktu yang tersisia.
Surfenov Sirait dan istri
"Penetapan calon Surfenov dan Parlin di tanggal 3 November lalu sebenarnya mempersempit langkah mereka, namun kita tetap optimis dan berupaya mengajak marga Sinaga di kota Siantar untuk mendukung, dan memgaktifkan seluruh elemen pemenangan di waktu yang tersisa," jelas Anggota Komisi II DPRD kota Siantar ini.

Ini Kata Parlin Soal Money Politik di Pilkada
Momentum pilkada serentak ini, khususnya di kota Siantar, kerap muncul istilah 'CAIR', artinya segala urusan pemilih yang memberikan suaranya di TPS, telah dibayar atau melakukan transaksional suara.
Money politik adalah transaksional antara si pemilih dan yang dipilih, atau rakyat pemilih atau si calon. Transaksional adalah posisi tawar menawar, dan ini sudah terjadi berulang kali dalam perjalanan pemilukada di kota Siantar.
Rakyat/pemilih atau si calon memang mengumbar soal uang. Mereka datang dari dua sisi, kadang si calon yang menawarkan dan kadang si rakyat yang menawarkan diri. Kadang si Calon yang di busuki soal Money Politik dan sebaliknya Rakyat menawarkan diri untuk uang dengan suara yang dipilih.
Kesadaran Primordial (adat/parmargaon) juga sudah tumpul akibat tumpukan uang. Menjawab soal ini, Parlindungan Sinaga (Parlin Sinaga) mengatakan, kalau warga atau rakyat hanya mengharapkan uang dari paslon maka hal tersebut telah membawa malapetaka bagi kota ini, begitu juga sebaliknya, kalau pemimpin hanya menawarkan uang maka tendensi untuk korupsi cukup besar.
"Kalau mau transaksional saya tidak mampu, namum kalau untuk sekedar memberikan terimakasih saya sanggup. Saya gak buta untuk orang yang membantu saya. Kalau untuk transaksional tujuannya, tidak jadi wakil walikota pun saya tidak apa-apa, karena tujuanya bukan untuk perubahan,” terangnya.
Karena itu, dia mengatakan kalau transaksional yang menjadi target kita maka dengan sendirinya telah menempatkan Surfenov-Parlin seperti kebiasaan buruk yang lalu, yakni membeli suara rakyat dengan uang. Apalagi keluarga (Marga) bicara soal transaksional, itu sama dengan istilah Jakarta "lo bisa dibayar" buat apa, berarti semua sama," ketus Parlin Tegas ditemui di kediamanya di jalan Pabrik Kertas.


Penulis : rel Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.