Header Ads



Asap Kian Pekat, Pj Walikota Siantar Liburkan Sekolah 3 Hari

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Makin pekatnya kabut asap yang melanda Kota Pematangsiantar dalam beberapa hari terakhir, membuat Penjabat (Pj) Walikota, Drs.H.Eddy Syofian,MAP mengambil kebijakan strategis dengan meliburkan seluruh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) baik Negeri maupun Swasta selama 3 hari. Surat pemberitahuannya kepada seluruh sekolah, telah diterbitkan Kepala Dinas Pendidikan Drs. Resman Panjaitan tertanggal 24 Oktober 2015. 
“Terhitung sejak hari Senin sampai Rabu (26-28 Oktober 2015), seluruh PAUD, TK dan SD yang ada di Kota Pematangsiantar resmi diliburkan. Dan kepada para orang tua saya minta agar mengurangi aktivitas anak-anaknya ke luar rumah, dan selalu menggunakan masker sebagai pengaman pernafasan,”tegas Pj Walikota kepada sejumlah wartawan yang digelar di Sekretariat Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Pematangsiantar Jalan Sutomo, Sabtu pagi (24/10/2015).
Pj Walikota Siantar Eddy Sofian Purba membagi-bagi Masker kepada
pengendara di kota Pematangsiantar.
Didampingi Ketua PMI Kota Pematangsiantar Dr.Rajin Saragih,SpBD dan Kepala Badan LIngkungan Hidup (BLH) Drs. Jekson Gultom dan Staf Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Walikota menegaskan bahwa pihaknya menempuh langkah tersebut, mengantisipasi banyaknya anak-anak yang terkena dampak kian menebalnya asap di Pematangsiantar.
Ditambahkan bahwa berdasarkan penelitian Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kementrian Lingkungan Hidup tentang Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), ada 5 kategori rentang ISPU yang mempertimbangkan berbagai aspek. Kategori baik/hijau (0-50), sedang/biru (51-100), tidak sehat/kuning (101-199), sangat tidak sehat/merah (200-299) dan kategori berbahaya/hitam (300-500).
“Memang kita belum mengukurnya secara teknis karena alatnya hanya ada di Provinsi. Kita sudah meminjamnya tetapi karena masih digunakan oleh daerah lain, kita harus menunggu. Tetapi secara kasat mata saja, kita bisa melihat langsung makin tebalnya asap ini. Jadi, sebelum alat itu datang pun saya tetap harus membuat kebijakan paling tidak menghimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah,”katanya. 
Menjawab pertanyaan wartawan, mengapa hanya pendidikan dasar yang diliburkan, Pj Walikota menanggapinya, bahwa anak-anak usia SD ke bawah lah yang paling rentan terkena dampak asap, karena mereka belum memiliki kesadaran sendiri untuk mengantisipasinya. “Kalau untuk tingkat SMP/SMA atau mahasiswa kan mereka sudah mulai mengerti cara mengantisipasinya. Namun jika kondisi asap tidak berubah atau semakin tebal, tidak tertutup kemungkinan sekolah lanjutan juga akan kita lburkan,”ujarnya.
Sebelumnya, Pj Walikota bersama Ketua DPRD Eliakim Simanjuntak SE, Dinas Kesehatan, para relawan PMI membagi-bagikan ribuan masker kepada para pengendara maupun penumpang angkutan kota di depan Kantor PMI Jalan Sutomo. Masyarakat tampak sangat antusias menerima masker yang dibagi-bagikan, sehingga dalam waktu singkat langsung habis.
“Kita akan terus bagikan masker ini terutama untuk anak-anak sekolah bersama Dinas Kesehatan, sebagai wujud kepedulian kita terhadap musibah asap ini,"katanya.

Penulis : franki Editor : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.