Header Ads

Usut Tuntas Biaya Perawatan Meteran,  GARI 88 Demo Kejari Siantar

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Biaya perawatan meteran sebesar Rp 5.500 perbulan dibawa Gerakan Aspirasi Rakyat Indonesi (GARI) 88 ke Kejari Siantar. Untuk mendesak, agar Kejari Siantar mengusut dugaan korupsi di PDAM Tirtauli, Senin (6/7/2015) sekira Pukul 10.55 Wib.

Salah seorang pengunjuk rasa, Andi Simanjuntak mengatakan, sesuai hasil investigasi mereka ada banyak kebocoran anggaran di PDAM Tirtauli.

Seperti penggunaan anggaran perawatan meteran yang dikutip dari pelanggan Rp 5.500 per bulan. Dimana, sesuai data yang dimiliki GARI 88, ada 60 ribu pelanggan PDAM, sehingga PDAM menerima biaya perawatan Rp 330 juta per bulan.
GARI saat demo di kantor Kejari Siantar 

Bahkan, terhadap meteran yang rusak, diduga PDAM tidak melakukan perbaikan terhadap meteran tersebut, sehingga biaya perbaikan meteran  ditanggung oleh pelanggan. 

"Kasus ini sudah kasus lama, kenapa sampai sekarang belum ditangani," cetusnya.
Bahkan,  tindakan Kejari Siantar yang tidak kunjung menangani kasus itu diduga karena antara oknum di Kejari Siantar ada main mata dengan Dirut PDAM Tirtauli Badri Kalimantan.

"Kasus ini sudah lama, ini membuktikan Kejari Siantar mandul,"katanya membeberkan bobronya pelayanannPDAM Tirtauli.

Beberapa saat berorasi di depan kantor Kejari Siantar, namun Kajari Siantar Rudi H Pamenan tidak kunjung menemui pengunjuk rasa. Sementar  sesuai papan pengumunan pegawai Kejari, tertera bahwa Kajari Siantar dinyatakan ada.
 " Sudah kedua kali datang ke kejari, tapi kejaksaan tidak mau keluar,"ujarnya.

Hal senada dikatakan Erick Rangkuti, pihaknya sudah 4 kali menyurati Kejari Siantar agar menangani kasus tersebut. Namun hingga saat ini belum terlihat tanda-tanda kasus itu akan ditangani. 

" Kejari hanya runcing ke bawah, dan tumpul ke atas. Dalam  papan pengumuman,  Kajari dinyatakan ada, mungkin kajari tidak merasakan penderitaan rakyat. Kinerjanya bukan untuk rakyat, kinerjanya untuk Badri Kalimantan,"tukasnya.

Setelah itu, GARI 88 yang berjumlah puluhan bergerak ke PDAM Tirtauli yang terletak di Jalan Porsea, disana mereka tidak diizinkan masuk. Petugas satuan pengaman buru-buru menutup pintu gerbang, hingga pengunjuk rasa terus menyuarakan tuntutannya di luar.






Penulis          : franki
Editor            : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.