Diduga Tempat Maksiat, Proyek Taman Kehati Dipertanyakan
LINTAS PUBLIK – SIANTAR,Proyek Taman Kehati dalam anggaran Badan Lingkungan Hidup dipertanyakan oleh Komisi III DPRD Kota Pematangsiantar. Lokasi taman kehati itu letaknya tepat di depan gerbang rumah dinas walikota Jl.MH Sitorus kota Pematangsiantar, tempatnya persis di sebuah gang kecil dan di samping sekolah Taman Asuhan.
Nah,disepanjang bibir sungai inilah proyek
Taman Kehati itu terlaksana yang diduga telah memakai anggaran Tahun 2014.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, beberapa anggota Komisi III heran, kenapa
sudah mendapatkan anggran besar proyek
Taman Kehati tidak terawatt.
Bahkan, DPRD kota Siantar beranggapan proyek ini abal-abal dan terkesan
asal jadi. “Tempat ini cocoknya, tempat jin buang anak,kesannya seram dan angker,”ucap
Frans Bungaran Sekretaris Komisi III (tiga) kepada Lintas Publik Online, Rabu, (18/03/2015).
![]() |
Anggota DPRD Kota Pematang Siantar Hendara Pardede, SE , Frengki Boy dan Deny TH Siahaan saat meninjau lokasi Taman Kehati |
Ditambahkan pria tambun tersebut,jika benar
proyek ini dibiayai oleh APBD Kota Pematangsiantar, biaya ini sudah sia-sia dan
hanya pemborosan. Kita tahu,masih banyak
keperluan yang lebih penting dan menyentuh ke lapisan masyarakat.
“Jika Pemko Pematangsiantar membiarkannya
dan tanpa ada perawatan,lebih baik anggarannya digunakan ke tempat yang lain
saja, karena banyak kebutuhan masyarakat yang lebih penting lagi dari Taman
kehati ini,”ujar Bungaran.
Hal yang sama juga diutarakan Frengki Boy
dan Deny TH Siahaan, tidak terlihat
proyek Taman Kehatinya disini. Disekitar lingkungan ini,terkesan bau dan jorok. Sampah banyak berserakan, apalagi, ada
informasi bahwa aktivitas taman ini hanya pada malam hari saja.
Bila hal itu terjadi, itu sangat memalukan
dan harus diteliti kembali, sehingga lokasi ini tidak menjadi tempat maksiat pada
malam hari. Ssangat tidak pantas dan tidak etis, bila tempat ini menjadi ajang
protitusi, karena lokasinya diapit dua gereja
besar gereja GKPS dan kantor pusat gereja GKPI.
“Dari depan ada kantor Pusat GKPI,dari
belakang ada gereja GKPS. Karena itu, Satpol PP harus menerjunkan personilnya
untuk menertibkan dan mengawasi aktivitas malam hari, karena terkesan jadi
tempat maksist,”jelas Frengki Boy diamini oleh Deny TH Siahaan.LP1/t
Tidak ada komentar