Header Ads



Tyson Bertemu Holyfield, Kali Ini Tanpa Gigitan

LINTAS PUBLIK-CHICAGO, Mike Tyson dan  Evander Holyfield berhadapan lagi, hanya saja kali ini cuma ada pelukan dan senyuman – dan tak ada gigitan di telinga.

Permusuhan yang menandai persaingan para mantan juara itu tidak terlihat sama sekali. Alih-alih, mereka seperti teman lama yang bertemu di sebuah supermarket, dan memang itulah yang mereka lakukan Sabtu (16/2).

Mereka hadir di Jewel-Osco, South Side, Chigaco. Di sana Holyfield memberi tanda tangan dan mempromosikan saus berbacue-nya. Tyson, yang berada di kota itu untuk sebuah show tentang dirinya, muncul tiba-tiba.

"Saya cuma ingin bertemu Evander,” kata Tyson. “Saya mencintai Evander. Saya selamanya terpaut dengannya sepanjang sisa hidup saya.”

Sulit dipercaya kata-kata itu muncul dari seorang pria yang pernah menggigit telinga Holyfield dalam sebuah pertarungan, tapi mantan “The Baddest Man on the Planet” menunjukkan sisi yang berbeda.

Ia memperlihatkan jiwanya di panggung, mendokumentasikan kebangkitannya dari jalan-jalan Brooklyn menjadi juara kelas berat dan kemudian jatuh dari kejayaan. Semua ada, dari penggunaan obat-obatan hingga hubungan dengan mantan Robin Givens, istri baru, promotor Don King, pelatih Cus D'Amato dan, tentu saja, tuduhan pemerkosaan yang membuatnya mendekat di penjara selama tiga tahun dalam dekade 1990-an.

Ia membawanya keliling ke 36 kota setelah pertunjukan di Broadway. Sabtu malam adalah pertunjukan kedua dari dua yang dijadwalkan di Chicago, dan sebelum ia tampil di panggung, ia tampil di supermarket tersebut.

Ia memeluk erat Holyfield dan keduanya tersenyum saat mereka mengobrol dan berfoto.

“Pertunjukannya bagus,” kata Holyfield, yang menontonnya di Las Vegas. “Pertunjukan itu menunjukkan cara ia kembali, bisa mengakui apa yang telah ia lakukan baik dan apa yang ia lakukan buruk dan melupakannya. Ketika orang tidak bisa melewati masalah, mereka tidak pernah sampai pada sebuah pemahaman.”

"Saya rasa ia membiarkan semua orang tahu bahwa ia salah dan yang telah terjadi, terjadilah,” katanya. “Ia mengapresiasi bahwa saya memaafkannya. Ia memaafkan dirinya sendiri. Itulah cara Anda membuat penyesuaian dalam hidup.”

Holyfield yang kini berusia 50 tahun masih ingin bertarung merebut gelar melawan salah satu dari Klitschko bersaudara, entah itu Wladimir atau Vitali. Namun, kecuali salah satu dari mereka berubah pikiran dan setuju untuk melawannya, kariernya telah usai.

“Kini bahwa sudah dipastikan Klitschko bersaudara tidak ingin melakukannya, selesai,” kata Holyfield. "Saya tidak berusaha untuk kembali dan bertarung melawan orang berusia 24 atau 25. Tapi, Klitschko 37, 38, itu usia saya.”

Ia tak terpaku pada kemungkinan itu, ia juga tidak menyimpan dendam untuk Tyson. Mereka berdamai dalam acara Oprah Winfrey pada Oktober 2009, dan untuk itu, Tyson bersyukur.

"Kami berdua berada pada satu tahapan dalam hidup kami di mana kami bisa bekerja sama dan membuat hal baik terjadi,” kata Tyson. "Ia seorang yang sangat baik. Saya telah mengenal Evander sejak usia 15 tahun."

Kini Tyson menampilkannya di atas panggung, bahkan dengan segala kejelekannya. Ia memperjelas bahwa ini bukan tur permintaan maaf, ini hanya sekadar kisahnya.

Ia mengatakan ia menghabiskan dua jam sehari untuk melatih naskah yang ditulis istrinya, dan pertunjukan itu disutradarai oleh Spike Lee. Lebih banyak pertunjukan dijadwalkan untuk kota-kota seperti San Francisco, Los Angeles, Houston dan Washington, dan tur ini akan diperpanjang jika berjalan lancar.

Ketika tidak berlatih, ia bekerja untuk organisasi amalnya, Mike Tyson Cares. Organisasi itu membantu anak-anak miskin dan gelandangan menerima perawatan medis, menemukan tempat tinggal, membantu biaya sekolah dan membantu memberikan pekerjaan.

Namun, ia masih belum benar-benar lolos dari drama kehidupan.

Desember lalu, Tyson mengatakan kepada sebuah acara TV ia “mabuk kokain” saat syuting film "The Hangover." November, sebuah pengadilan Polandia memerintahkannya membayar US$48,000 kepada panitia sebuah gala tinju karena ia tidak muncul dalam acara itu.

Oktober, ia dilarang bepergian ke Selandia Baru karena dakwaan pemerkosaannya. Otoritas imigrasi negara itu awalnya memberinya visa sehingga ia bisa bicara soal mengatasi kesulitan dalam hidupnya, tapi sebuah yayasan amal menarik dukungannya dan pemerintah menarik keputusan mereka.

“Saya hanya ingin menjalani hidup saya seperti ini,” kata Tyson. “Lebih menguntungkan bagi saya dan anak saya dan orang-orang yang saya sayangi jika saya menjalani hidup seperti ini.”

Sumber : AP

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.