Header Ads



Setelah 52 Tahun, Akhirnya Anak Gunung Pimpin Papua

LINTAS PUBLIK-JAYAPURA, Setelah 52 tahun integrasi Papua masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),  maka sejarah kembali  mencatat bahwa  anak- anak gunung menjadi pemimpin Papua. Lukas Enembe-Klemen Tinal  patut mengucap syukur pada Tuhan, bahwa pada pemilihan kepala daerah kali ini, dirinya mampu menorehkan sejarah. Pasangan LukMen menang telak dengan mengumpulkan suara sebanyak  1.199.657 .

Pesta kemenangan tak dapat ditunda lagi karena  28 Kabupaten dan 1 Kotamadya, jumlah pemilih tetap 2,713,465 juta memilih pasangan nomer 3 ini, untuk menjadi  gubernur dan wakil gubernur Papua (Pilgub) periode 2013-2018  Lukas Enembe-Klemen Tinal (LukMen) memenangi Pilkada Papua dalam rapat pleno rekapitulasi KPU Papua di GOR Cenderawasih, Rabu (13/2). 
Pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal/Dok.SP

Rapat pleno yang berlangsung dari pukul 10.00 WIT hingga  22.00 WIT. Pasangan yang diusung Koalisai Papua Bangkit dipastikan memenangi satu putaran saja sebab suara yang diraih mencapai 52 persen. Suara dua anak gunung ini  itu mengalahkan lima kandidat lainnya yakni pasangan nomor urut 1  yaitu Noak Nawipa-John Wob yang mendapat 178.830 suara (8 persen), lalu  pasangan MR Kambu-Blasius Pakage 301.349 suara (13 persen). Kemudian pasangan Welington Wenda-Waynand Watori memperoleh 153.453 suara (3 persen), Alex Hesegem-Marthen Kayoi 72.120 suara (3 persen), dan pasangan Habel Melkias-Suwae 432.382 suara (18 persen).

Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Papua Benny Suweni,  hanya dihadiri satu pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur yakni pasangan Lukas Enembe-Klemen Tinal, sedangkan kandidat lainnya diwakili tim sukses masing-masing.

Gubernur terpilih Lukas Enembe seusai pleno penghitungan suara kepada wartawan mengatakan, kemenenangan yang diraih dirinnya bersama pasangan Klemen Tinal adalah kemenangan rakyat. Sebab tanpa rakyat dirinya bersama pasangan wakil gubernur, Klemen Tinal bukanlah apa-apa. “Partai adalah mesin politik sebagai sarana semata. Namun yang terpenting adalah masyarakat Papua yang sudah memberikan suara kepada kami,” ujarnya penuh senyum.

Diapun  berjanji  membawa perubahan bagi Papua dalam lima tahun kepemimpinannya kedepan. Ia juga meminta dukungan dari semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Papua. “Saudara-saudaraku rakyat Papua, senior-senior, kandidat-kandidat yang lain, dan semua komponen masyarakat, mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Papua agar bisa maju berkembang dan mandiri,” ujarnya

Diapun  berterima kasih kepada pemerintah, penyelenggara Pilgub, aparat keamanan yang. sudah menjalankan tugasnya masing-masing sehingga Pilgub boleh berjalan dengan aman dan damai.

Lukas  Enembe kelahiran  Timo Ramo, Disktik Kembu, Kabupaten Tolikara, 27 Juli 1967.  Ia lahir dan besar di Papua. Selepas menyelesaikan pendidikan di SMAN 3 Jayapura di Sentani  (lulus 1986) ia melanjutkan ke Ilmu Sosial dan Politik d FISIP Universitas Sam Ratulangi Manado (lulus 1995).  Pendidikan lain ia tempuh di The Christian Leadership & Secound Leanguestic di cornerstone College, Australia (2001).

Lukas Enembe  akan menjalankan roda pemerintahan (2013-2018) mengikuti para pendahulunya yang pernah memimpin  Irian Jaya hingga bernama Papua yaitu, Zainal Abidin Syah (1959-1961), Pamudji (1961-1962), Elias Jan Bonai (1962-1964), Frans Kaisepo (1964-1973), Acub Zainal (1973-1975) Sutran  (1975-1981) , Busyiri Suryowinoto (1981-1982), Izaac Hindom (1982-1988), Barnabas Suebu (1988-1993), Jacob Pattipi (1993-1998), Fredy Numberi (1998-2001), Jacobus Perviddya Solossa (2001-2005),  Sodjuangan Situmorang (2005-2006), Barnabas Suebu (2006-2011),  Pjs Syamsul Arif Rifai (2011-2012), Pjs Costant Karma (2013). [154]  . SP/T 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.