Header Ads

Sejahtera Masyarakat, Sejahtera Gereja

LINTAS PUBLIK - Sejahtera Masyarakat, Sejahtera Gereja (Oleh: Pdt Midian KH Sirait, MTh, Pendeta HKBP)

Pendahuluan
Judul tulisan di atas ini ingin merefleksikan motto Tahun Diakonia HKBP, “sejahtera masyarakat, sejahtera gereja”. Moto tsb yang tercantum dalam logo buku Panduan Tahun Diakonia HKBP, ditetapkan untuk dilaksanakan diseluruh jajaran HKBP pada tahun 2009. "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah. untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu" (bdk.Yeremia 29:7). Motto tsb diharapkan dapat tertulis disemua spanduk atau plakat gereja dan yayasan atau pusat-pusat pendidikan dan rumah sakit HKBP.

Maksudnya agar semua pembaca motto tsb HKBP ikut serta merefleksikan seluk beluk dimensi keagungan Allah dan cinta kasih-Nya, mengalami kehadiran dan memantulkannnya sebagai jiwa dan semangat pelayanan. Jadi, refleksi ini merupakan kontribusi dan inspirasi bagi pelaku Tahun Diakonia HKBP 2009 ini untuk menyeimbangkan iman dan pelayanan di semua aras pelayanan HKBP.

Makna kata sejahtera
Sejahtera, kata yang berkonotasi kebutuhan hidup ekonomis dan sosial dapat terpenuhi dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai. Kesejahteraan menempatkan manusia dengan segala dimensinya (ekonomi, sosial, budaya, politik). Dan dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Jurus untuk menyejahterakan masyarakat, sesungguhnya tidak mungkin dilakukan oleh seseorang pribadi atau kelompok, sekalipun rela menjadi dermawan, dengan mendermakan harta pribadinya, melainkan harus secara bersama-sama.

Tuhan memiliki rancangan secara khusus bagi Indonesia
Dalam beberapa waktu terakhir ini masyarakat umum dan umat Kristiani pada khususnya menghidupi suasana yang mencemaskan, membingungkan dan bahkan menakutkan. Kondisi sosial politik seperti beban ekonomi yang makin berat. Seperti sekarang ini ketidaksejahteraan, seperti kemiskinan masyarakat muncul kembali dan menjadi salah satu tantangan terberat diakonia di Indonesia . Realitas seperti ini tidak boleh membuat umat terpenjara, tertekan dan hidup dalam ketiadaan pengharapan.

Nabi Yeremia sendiri ingin menegaskan: “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” (Yer. 29:11).

Dari nats tsb di atas dapat diketahui bahwa Tuhan tetap menyertai dan bahkan berjanji untuk memberikan damai sejahtera, bukan kecelakaan, hari depan yang penuh harapan. Karena Allah memiliki maksud untuk merendahkan hati bangsa Israel agar bersandar hanya kepada-Nya, serta untuk memurnikan iman bangsa Israel untuk tetap bergantung kepada kemurahan kasih Allah. Demikian pula dengan hidup kita, setiap pribadi ataupun kelompok, Tuhan memiliki rancangan secara khusus, untuk melaksanakan kehendak dan rencana-Nya, yaitu hidup yang penuh harapan.

Motto memotivasi dan member inspirasi
Apalah artinya motto? Dalam bahasa alkitabiahnya, motto seperti “sejahtera masyarakat dan sejahtera gereja”, diartikan jaminannya dimana Allah akan meneguhkan, menolong, memegang dengan tangan kananNya dan membawa umat ke jalan kemenangan. Sebab itu umat tidak boleh takut dan gentar dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Umat harus tetap tegar, bersaksi dengan sukacita.
Disamping itu, dibuatnya motto tsb ingin memberikan penegasan dan peneguhan ulang bahwa Allah yang dipercaya umat kristiani adalah Allah yang hidup, Allah yang bekerja dalam sejarah, Allah yang dinamik dan proaktif, yang terus menerus menyertai dan mengayomi umatNya. Dia bukanlah Allah yang terlelap dan tertidur (Maz. 121:3,4), Dia bukanlah Allah yang melakukan pembiaran terhadap umatNya; Dia adalah Allah yang menjadi Penjaga, yang menjaga terhadap segala kecelakaan, bahkan menjaga nyawa umatNya (Maz. 121:5-8). Dia-lah yang menyertai perjalanan sejarah HKBP dikekinian zaman dengan berbagai tantangan di dalamnya.

Dengan demikian secara teologis motto tsb dipahami bahwa HKBP diharapkan masuk ke dalam dunia, menghidupi dunia, tanpa harus luluh menjadi serupa dengan dunia. Dunia yang terus berubah harus dengan cermat diamati oleh gereja, tapi tugas suruhan gereja tidak pernah berubah, walaupun dunia dan zaman berubah. Dengan demikian, motto tahun diakonia HKBP ini, diharapkan dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi umat HKBP untuk secara konsisten, yaitu HKBP menjadi pelaksana damai sejahtera, ikut serta membangun suasana yang aman dan bebas dari ketakutan, ditengah-tengah masyarakat majemuk Indonesia.

Allah peduli dengan manusia
Dengan motto tsb sepanjang tahun di 2009 ini semua warga HKBP diharapkan untuk serta berperan ikut menyatukan dalam realitas yang saling menghidupi sebagai umat ciptaan Tuhan. Sebab, Dia adalah Allah yang Immanuel, Allah yang beserta dengan kita; Allah yang concern dan menunjukkan kepedulian terhadap pergumulan umat manusia. Dengan sikap seperti itu, bahwa Tuhan menghendaki agar kita senantiasa taat, sabar menunggu janji-janji Allah. Diperlukan suatu proses untuk mencapai tujuan, memiliki janji-janji Allah, yaitu proses iman dan ackting.

Berangkat dari pemahaman di atas inilah, HKBP sebaiknya concern terhadap kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia . Concern HKBP terhadap pergumulan masyarakat dan bangsa Indonesia memberikan sumbangan pemikiran yang sangat berarti bagi gereja-gereja di tengah pelayanan yang dijalankan, bahkan bagi bangsa dan negara yang sedang melaksanakan pembangunan secara utuh.

Program untukmenjadi berkat bagi orang lain
Jadi motto tadi ingin menegaskan pula bahwa HKBP dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain, masyarakat dan sesamanya adalah panggilan yang berulang-ulang menjadi perhatian kita. Maksudnya agar HKBP dan warganya dapat selalu mengingat dan menghayatinya kembali panggilannya untuk memberitakan kabar baik Yesus Kristus.

Panggilan ini merupakan perintah Yesus sendiri, “pergilah ke seluruh dunia beritakanlah kabar baik”. Karena itu kita sebagai umat-Nya wajib memperhatikannya dengan baik dan melaksanakannya dalam hidup kita setiap hari. Pada hari ini, panggilan ini kita kaitkan dengan masyarakat di sekitar kita. Sebagai bagian dari umat Tuhan di dunia, khususnya di Indonesia , dipanggil untuk menjadi berkat bagi masyarakat di sekitar kita.

Kesimpulan
Pertama, motto sejahtera masyarakat dan sejahtera gereja yang telah ditetapkan dalam rangka menyemangati Tahun Diakonia HKBP, 2009, menjadi salah satu praktik pembebasan yang nyata dari ketidaksejahteraan masyarakat melalui kebersamaan semua pihak.

Kedua, HKBP diharapkan dapat menghasilkan sumbangan pikiran dan program-program kerja konkret, yang bermanfaat bagi kemajuan gereja dan umat Kristen di Indonesia khususnya, serta seluruh rakyat, bangsa dan negara Indonesia pada umumnya.Terwujudnya kesejahteraan di Indonesia sudah selayaknya dikerjakan dalam semangat ekumenisme dan pluralisme dalam masyarakat.

Ketiga, upaya menjadi berkat harus diwujudkan dengan tindakan kasih, melakukan yang baik kepada semua orang, dengan dengan mengusahakan perdamaian dengan semua orang. Agar terwujudnya kesejahteraan kita bersama dalam memberi tanggapan atas persoalan masyarakat sebagai bukti dari iman dan ibadahnya kepada Tuhan Allah. Amin (Penulis: , Direktur/Kepala Biro Unit Usaha Percetakan HKBP, Ketua Umum BKAG Kota Medan , tinggal di Pematangsiantar).


Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.