Pemkab Simalungun Rakor Penanganan Banjir Serbalawan, Libatkan Konsultan USU
Simalungun – Lintas Publik, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Banjir di Serbalawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar. Kegiatan ini berlangsung di Balei Harungguan Djabanten Damanik, Kantor Bupati Simalungun, Pematang Raya, Sumatera Utara, Senin (22/12/2025).
BACA JUGA Sihombing Bola Berpulang, Dunia Konten Kreator Batak Berduka, Ini Diduga Sakitnya
![]() |
| Pemkab Simalungun Rakor Penanganan Banjir Serbalawan, Libatkan Konsultan USU/ist |
Rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Simalungun, Mixnon Andreas Simamora, mewakili Bupati Simalungun. Dalam arahannya, Sekda menyampaikan bahwa pada rakor sebelumnya di Serbalawan telah dilakukan pemetaan awal penyebab banjir serta melibatkan berbagai pihak dalam upaya penyekatan air di wilayah hulu agar tidak mengalir ke kawasan pasar bawah, upaya ini belum memberikan hasil maksimal.
Sekda berharap paparan dari tim konsultan Universitas Sumatera Utara (USU) dapat menjadi dasar dalam pelaksanaan penanganan banjir yang komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan pemerintah nagori, PT Bridgestone, PTPN, serta seluruh pemangku kepentingan terkait.
Menurut Mixnon, persoalan banjir di Serbalawan selama ini belum pernah tuntas karena belum adanya kajian teknis yang tepat sebagai landasan penanganan. Ia menegaskan bahwa meskipun kajian membutuhkan waktu, yang terpenting adalah solusi yang jelas, terarah, dan tidak menimbulkan persoalan baru.
Lebih lanjut disampaikan, penanganan banjir harus melibatkan lintas sektor, mulai dari Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Wilayah Sungai (BWS), para camat, hingga pemerintah nagori. Salah satu fokus perhatian adalah penataan lokasi Tempat Penampungan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), agar persoalan sampah tidak memperparah banjir.
Selain itu, normalisasi Sungai Sikkam menjadi agenda penting mengingat sungai tersebut telah puluhan tahun belum dinormalisasi. Karena kewenangannya berada di BWS, Pemkab Simalungun akan menyurati secara resmi, bahkan hingga ke tingkat kementerian bila diperlukan, agar titik-titik kritis segera ditangani.
Dalam rakor tersebut, Tim Lembaga Penelitian USU yang ditunjuk sebagai konsultan pengamanan banjir turut memaparkan hasil kajian. Perwakilan tim, Ivan Indrawan, menjelaskan bahwa banjir tahunan di Serbalawan membutuhkan penanganan mendesak dan terpadu, mulai dari analisis kondisi eksisting, survei lapangan, pola aliran limpasan, hingga perencanaan teknis.
Sejumlah rekomendasi disampaikan, di antaranya konservasi embung di alur limpasan kebun Bridgestone, pembangunan longstorage di parit batas kebun, sumur resapan di kawasan permukiman Dolok Maraja, serta rorak di area kebun Pondok Baru Dolok Silangit. Selain itu, disarankan pembangunan sudetan atau diversion untuk membagi debit aliran air, serta normalisasi parit dan sungai mati guna meningkatkan kapasitas aliran.
Rekomendasi lainnya meliputi perbaikan sistem drainase permukiman Dolok Maraja, peningkatan kapasitas box culvert jalan lintas Dolok Ulu–Dolok Batu Silangit, serta perbaikan bendungan dan pintu air PLTA PTPN IV dan irigasi guna memperlancar aliran Sungai Baskam.
Rakor ditutup dengan sesi diskusi yang dipandu Sekda Simalungun. Hasil rapat menyepakati pembentukan sejumlah tim teknis yang akan mulai bekerja pada Januari mendatang, dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai leading sector penanganan banjir Serbalawan. (red/tam)




Tidak ada komentar