Header Ads

Insiden Bendera Terbalik saat HUT ke‑80 RI di Mamasa, Ini Penjelasan Panitia

Mamasa - Lintas Publik,  Upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, diwarnai insiden menghebohkan. Bendera Merah Putih yang seharusnya dikibarkan secara khidmat, justru terbentang terbalik dengan bagian putih di atas dan merah di bawah.

Kejadian tersebut terjadi di Lapangan Kondosapata, pusat kegiatan perayaan kemerdekaan daerah tersebut. Saat pasukan pengibar bendera (Paskibraka) mengibarkan Sang Saka Merah Putih, ratusan pasang mata yang hadir menyaksikan momen sakral itu dikejutkan dengan posisi bendera yang salah. Video insiden bendera terbalik langsung cepat menyebar luas di media sosial.

BACA JUGA HEBOH! Detik-detik Gagalnya Paskibra Siantar Naikan Bendera di HUT RI ke 71 ( Video )

Insiden Bendera Terbalik saat HUT ke‑80 RI di Mamasa Viral di Media Sosial/ist

Ketua Panitia Peringatan HUT RI Kabupaten Mamasa, Welem, yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Lingkungan Hidup, menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut murni terjadi karena kesalahan teknis dan tidak ada unsur kesengajaan.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ini murni kesalahan teknis oleh pengibar, yang mungkin gugup meski sudah dilatih selama dua minggu terakhir,” ujar Welem di hadapan media, Minggu (17/8/2025)

Meskipun terjadi kesalahan fatal dalam simbol negara, upacara tetap dilanjutkan setelah posisi bendera diperbaiki. Suasana upacara tetap berlangsung khidmat hingga selesai.

BACA JUGA  Piramida Toba Ditemukan di Baktiraja, Ini Penjelasan Bupati Humbahas

Insiden Bendera Terbalik saat HUT ke‑80 RI di Mamasa Viral di Media Sosial/ist
Atas insiden ini para Paskibraka terlihat sangat terpukul sekali. Beberapa di antaranya bahkan menangis usai upacara. Pemerintah daerah langsung memberikan motivasi dan pendampingan kepada para pelajar tersebut agar tidak larut dalam kesedihan.

“Kami memahami perasaan mereka. Tapi ini jadi pelajaran berharga, baik untuk mereka maupun kami sebagai penyelenggara,” tambah Welem.

Insiden ini memantik perhatian publik, tidak hanya di Mamasa tetapi juga secara nasional. Banyak netizen mengungkapkan empati kepada para pelajar yang bertugas sebagai Paskibraka, serta menekankan pentingnya evaluasi dan pelatihan yang lebih matang di masa mendatang.

Panitia berjanji akan menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi besar untuk memastikan peringatan kemerdekaan berikutnya berlangsung lebih sempurna, tanpa mencoreng kehormatan simbol negara. (*/ts)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.