Header Ads



Teror di SMP Budi Mulia P.Siantar, Orang Tua Diminta 29 Juta, Anak Jatuh Mau Dioperasi?

Siantar, Teror, "Anak jatuh dan mengalami pendarahan di sekolah" terjadi di SMP Budi Mulia Pematang Siantar, Selasa (26/9/2023) sekira Pukul 08:30 Wib. 

Beberapa orang tua siswa terpaksa mendatangi sekolah anaknya di jalan Melanthon Siregar kota Pematang Siantar, karena peneror menelepon orang tua siswa, bahwa anak jatuh dan mengalami pendarahan dan harus secepatnya di Operasi.

Beberapa orang tua aiswa mendatangi SMP Budi Mulia Pematang Sinatar atas teror telepon "Anaknya Jatuh dan Pendarahan"/ist
"Saya tadi mendapat telepon itu nomornya +082136673154, penelepon mengatakan anak saya jatuh di sekolah, dan mengalami pendarahan, dan mau dioperasi. Saya sempat panik, dan menelepon bebrapa guru dan kawan, rupanya itu hanya teror, ternyata tidak benar,"  kata M.Lingga salah seorang orang tua siswa yang datang kesekolah Yayasan Pendidikan Katolik itu.

Masih kata Lingga, bahwa dirinya sempat berkordinasi dengan istrinya, karena anak akan dioperasi permintaan sipenelepon harus mengirimkan sejumlah uang.

"Saya diarahkan sipenelepon seolah-olah "guru anak saya". Ditelepon itu, guru anak saya turun mendampingi ke rumah sakit, dan selanjutnya diarahkan keruang operasi. Dan terakhir meminta persetujuan operasi dan meminta pengiriman sejumlah uang," jelasnya.\

Ketika ditanya berapa uang yang diminta sipenelepon, Lingga mengungkapkan angkanya cukup lumayan besar.

"Saya diminta uang Rp.29 Juta, untung teman saya cepat bilang jangan ditransfer dulu, kita ketemu dulu. Barulah kami tenang setelah datang kesekolah, ternyata itu hanya penipuan, dan hanya meneror kita agar kita ketakutan dan memberi sejumlah uang yang diminta. Anak saya baik-baik saja disekolah," terangnya.

Atas peristiwa itu, Kepala Sekolah SMP Budi Mulia Pematang Siantar Julisesko Buaton, S.Pd disekolah itu mengatakan, bahwa tidak ada peristiwa kecelakaan anak jatuh dan pendarahan disekolah, semua siswa-siswa belajar  baik-baik sebagaimana mestinya.

"Itu hanya teror saja, agar orang tua ketakutan dan tidak tenang. Sipenelepon itu orang yang tidak bertanggung jawab, kami sudah catat nomor-nomor telepon yang terkait hal itu, baik sipenelepon, seolah-olah guru, dan nomor rekening yang dikirimkan," jelas Kepala Sekolah, agar orang tua tetap tenang.

Julisesko juga mengungkapkan, agar orang tua tidak gampang menerima informasi satu arah saja.

"Kalau ada peristiwa seperti ini kami harapkan orang tua dapat menghubungi kami langsung, atau nomor-nomor guru lainnya, sehingga informasinya benar-benar jelas. Terimaksihlah pada orang tua yang aktif menginformasikan kepada kami, dan langsung menghubungi kami disekolah, dan meminta penjelasan dari sekolah langsung, sehingga hal-hal kerugian yang tidak kita inginkan tidak terjadi," jelasnya.

Informasi yang dihimpun media ini, ada 3 (tiga) orang tua yang datang kesekolah menindaklanjuti informasi "Anak Jatuh dan Pendarahan disekolah". Ternayata aksi telepon itu gagal total karena orang tua aktif komunikasi dengan para guru dan orang tua siswanya.

Ada beberapa beberapa nomor telepon yang sudah terdata pihak sekolah, termasuk nomor rekening yang akan dimintai transferan uang seolah-olah biaya operasi si anak yang katanya jatuh dan pendarahan, ternyata semuanya hanya penipuan belaka.

Modus Teror dan Transferan Uang

Teror, "Anak jatuh dan mengalami pendarahan di sekolah". Awalnya sipenelepon akan mengatakan, bahwa anak anda jatuh disekolah (Jatuh dari tangga/jatuh olahraga dll) dan mengalami pendarahan yang cukup serius. 

Akibat pendarahan itu, anak (siswa) akan dioperasi secepatnya (urgensi) sipenelepon akan mengarahkan orangtua kepada seolah-olah gurunya yang mendampingi si Anak, Guru pun akan memastikan bahwa anak bersamanya (mengatakan dalam kondisi sekarat/koma).

Setelah dari guru, guru akan mengarahkan orang tua bertelepon kepada seolah-olah pihak rumah sakit (Dokter/perawat/apotek), dan pihak rumah sakit akan meminta persetujuan secara online, dan tentunya dibarengi uang operasi yang jumlahnya sangat besar, karena akan diupayakan operasi besar.

Diharapkan kepada orang tua yang menerima teror seperti ini Jangan Panik, dan tetap tenang. Telepon beberapa guru siswanya, atau datang langsung kesekolah. Apabila orang tua jauh dari sekolah mintahlah kerabat atau teman untuk menghubungi pihak sekolah secara langsung. Mudah-mudahan orang tua terhindar dari teror yang meresahkan ini. Perlu juga diketahui juga, bahwa sipeneror dapat mengetahui semua tentang si Anak, maka orang tua akan dibuat panik/resah serta ketakutan, karena sipeneror menguasai nama anak, guru anak, dan juga kelas dari si anak.  (tag/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.