Header Ads



Penemuan Piramid Toba Terungkap saat Profesor Ini Teliti Gempa

Jakarta, Penemuan piramida di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara yang disebut-sebut mirip dengan situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, saat ini sedang diteliti oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Tampilan depan bukit dengan struktur mirip piramida di kawasan Danau Toba, Sumut. (Dok. Danny Hilman Natawijaya)
Profesor Riset dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi di BRIN, Danny Hilman Natawidjaja, mengungkap penemuan piramida Toba ini bisa dibilang tidak sengaja. Pasalnya, jejak piramida itu ditemukan ketika ia tengah meneliti jalur gempa di lokasi tersebut.

Danny mengatakan kalau struktur batuan piramida itu terbilang besar dengan tinggi hingga 120 meter.  “Kebetulan Maret ada kerjaan gempa bumi di sana. Ternyata di luar dugaan [menemukan situsnya], ternyata strukturnya batuan besar dan gede sampai 120 meter tingginya,” kata Danny, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (26/9/2023).

“Bentuknya seperti piramid, meskipun setengah bodi dia menempel ke bukit lapisan toba tuff (jenis batuan berpori, red) itu yang umurnya 74 ribu tahun,” imbuhnya.

Tim ahli sebenarnya sudah melakukan survey pendahuluan ke lokasi pada 2022. Beberapa pakar yang turut serta, selain Danny, adalah Mudrik R. Daryono, Dadan Dhani Wardhana, Nyanjang, Yusuf Maulana, Sutarman, dan Nandang Supriatna.

Hipotesis awal menunjukkan bahwa struktur itu adalah piramida terkait dengan geomorfologi kawasan tersebut. “Jadi ketika saya melihat ini, saya langsung curiga. Ini kayaknya bukan alamiah nih. Ya sudah langsung saya datengin dan ternyata bukan,” tuturnya.

Pihaknya kemudian mempresentasikan temuan itu di depan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang merupakan kelahiran Sumut. “Jadi April kemarin itu saya sempat persentasi di depan Pak Luhut, dia yang meminta karena dia ingin tahu juga karena denger dari salah satu stafnya,” tutur dia.

Ia mengaku akan meneliti lebih mendalam untuk mengetahui struktur dan usia piramida di Dana Toba. Hal itu lantaran belum ada satu penelitian pun yang mendalami temuan piramida tersebut.

“Padahal sebetulnya lokasinya kalau ada kesempatan ke sana, itu enggak tersembunyi di hutan. Enggak. Itu di satu wilayah yang luas, dikenal orang. Orang di situ ada Istana Sisingamangaraja kok di lembah itu,” tuturnya.

“Jadi sudah banyak ahli geologi dan arkeologi yang sudah ke sama. Tapi ya itu herannya piramida ini tidak ada yang lihat,” sambung dia.

Ia mengatakan piramida itu seperti bunglon karena struktur susunan bangunan tersamarkan oleh pohon dan belukar yang tumbuh di atas susunan batu.

Berdasarkan kesaksian warga sekitar, mereka menganggap susunan batu itu merupakan peradaban para leluhur yang ditinggalkan begitu saja.

Tidak hanya itu, di samping piramid juga dijadikan makam oleh warga sekitar. Dia menjelaskan bahwa penduduk di sekitar menjuluki piramida itu sebagai bukit A, yang merupakan bukti bahwa susunan piramida itu membentuk segitiga seperti huruf ‘A’.

“Pyramid Toba sangat berpotensi untuk menjadi ikon wisata Toba dan jadi kebanggaan. Selanjutnya perlu diteliti lebih lanjut: siapa yang bangun? Untuk apa? Bagaimana kaitannya dengan sejarah nenek moyang Toba?” demikian keterangan tertulis Danny.  (cnn/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.