Header Ads



Mobil yang Membawa Pendeta HKBP Ditabrak Kereta Api, Dua Korban Tewas

Medan - Terjadi kecelakaan satu unit mobil Toyota menabrak kereta api yang tengah melaju di Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara, Rabu, 16 Agustus 2023 sekitar pukul 12:00 WIB.

BACA JUGA  lmbas Penganiayaan 2 Satpam PTPN IV Kebun Marjandi, TNI POLRI Siaga 1

Mobil Toyota yang ditabrak KA di Tebing Tinggi, Sumut, Rabu, 16 Agustus 2023
Mobil berisi empat orang termasuk sopir dan Pendeta HKBP Pdt Bonar Lumbantobing. Dua penumpang mobil dikabarkan tewas, dua lainnya kritis.

Bodi mobil nomor polisi BK 1983 WU, ringsek ditabrak KA Jurusan Siantar-Medan di perlintasan kereta api Jalan Lama Bawah, Kelurahan Sri Padang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.

Pasca kejadian para korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Kecelakaan bermula saat mobil ingin menuju gereja HKBP Maranatha yang berlokasi tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Mereka sudah sempat pulang dari acara, namun kembali lagi lantaran ada yang ketinggalan,” ungkap Aman, warga di lokasi kejadian dilansir dari mistar.id.

Kata Aman, sebelum kejadian petugas yang biasa menjaga di perlintasan tersebut telah memberi isyarat kepada pengemudi mobil untuk berhenti lantaran kereta api akan melintas.

“Sudah disuruh berhenti, namun mobil tetap melintas, akhirnya terjadilah kecelakaannya,” ungkapnya.

Mobil dalam keadaan rusak berat dan terpental sekitar lima meter dari titik tabrakan. Mobil telah diamankan ke Satlantas Polres Tebing Tinggi. Belum diperoleh keterangan resmi dari kepolisian atas kejadian.

Sementara itu, informasi diperoleh dari grup WA, salah satu korban yang mengalami kritis adalah Pdt Bonar Lumbantobing, yang dikenal sebagai Pendeta HKBP. Pdt Bonar kini sedang dirawat di RS Sylvani.

Disebutkan, ada empat orang di dalam mobil. Sopir, dua lulusan STT HKBP dan Pdt Bonar. 

Mobil yang mereka tumpangi tertabrak kereta api di sekitar gereja HKBP Maranatha Tebing Tinggi.

Dua korban meninggal, yakni sopir dan satu orang lulusan STT HKBP. Sedangkan Pdt Bonar kondisi kritis. (red/t)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.