Header Ads



Anggota Komisi I Sebut 6 Prajurit TNI Tewas, 21 Hilang Diserang KKB

Jakarta,  Anggota Komisi I DPR RI Bidang Pertahanan, Yan P Mandenas mengungkapkan sebanyak enam prajurit TNI gugur dan 21 lainnya masih hilang usai diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.

Mandenas menyebut itu berdasarkan data yang dia terima.

BACA JUGA  TNI AD Akan Evaluasi Sistem Operasi di Papua Buntut Serangan KKB

Ilustrasi. Sejumlah personil TNI dikabarkan menghilang dan 6 prajurit tewas usai diserang KKB. (Arsip Polda Papua)
"Menyikapi situasi kontak tembak di Mugi, Kabupaten Nduga, pertama aparat TNI yang menjadi korban kekerasan dari KKB turut berduka cita yang mendalam terhadap anggota TNI yang 6 orang gugur dan 21 orang yang belum diketahui. Ini informasi yang dapatkan yang berkembang," kata Mandenas, Senin (17/4).

Yan Mandenas merupakan anggota DPR asal Papua. Politisi Gerindra itu terpilih menjadi anggota DPR RI melalui Dapil Papua.

Yan Mandenas mengatakan aparat TNI dan Polri perlu mengedepankan kehati-hatian dalam melakukan pengejaran terhadap KKB. Dia menilai rakyat sipil terkadang menjadi korban.

"Saya pikir situasi penyisiran yang mengorbankan aparat sipil hanya akan menimbulkan dendam dan konflik di masa depan. Kalau proses operasinya seperti itu lagi," kata Yan Mandenas.

"Maka apabila dendam terjadi maka persoalan di Papua tidak akan berhenti dan akan terus bergejolak karena aksi balas dendam akan terus dilakukan warga sipil di Papua khusus di Nduga dan daerah konflik lainnya," ujarnya.

Pihak TNI sebelumnya juga memberikan penjelasan terkait isu adanya 6 prajurit gugur, 9 disandera, dan 21 lainnya tak diketahui keberadaannya akibat serangan KKB. TNI menegaskan jumlah prajurit gugur yang bisa dikonfirmasi kebenarannya hanya satu orang.

"Terkait jumlah gugur dan luka-luka belum bisa dipastikan berapa jumlahnya," kata Kapendam Cenderawasih Kolonel Herman Taryaman, Minggu (16/4).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyebut prajurit yang sempat terpisah usai kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan, sudah mulai terkumpul.

"Jumlah personel yang terkumpul sudah makin jelas," kata Julius saat dihubungi, Senin (17/4).

Ia belum menjelaskan secara detail jumlah pasukan yang terkumpul itu.

"Tinggal sedikit kepastian setelah tim lain mendekati," katanya.

Di sisi lain, ia mengatakan proses evakuasi jenazah prajurit yang gugur terkendala medan dan cuaca.

Sejauh ini, TNI melaporkan prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia dalam serangan KKB itu.

"Besok akan jelas dengan konferensi pers Panglima TNI. Yang pasti mohon tidak dengar dari sepihak," katanya. cnn/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.