Header Ads



Erick Thohir Ungkap Jokowi Lahir Dari Rahim Reformasi 1998

Jakarta, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut reformasi 98 telah melahirkan banyak tokoh nasional. Menurut Erick, salah satunya adalah Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

BACA JUGA  2 Foto DPO Polres Simalungun Disebar, 3 Tersangka Berhasil Ditangkap, Ini Wajahnya

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (dua kiri) berjalan menuju lokasi peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Jumat 10 Februari 2023. Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian Pabrik Pupuk Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (NPK) PT PIM yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun. ANTARA FOTO/Rahmad 
"Tokoh-tokoh yang selama ini tidak pernah terpikir apa dan kenapa, siapa dan di mana, tapi lahir menjadi pemimpin bangsa. Salah satunya siapa? Pak Joko Widodo," kata Erick Thohir di Graha PENA 98, Jakarta kemarin, Ahad, 19 Februari 2023.

Sebagai informasi, Graha PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98) merupakan kantor baru para aktivis tahun 98 yang diresmikan kemarin.

Erick juga menyebut reformasi 1998 mampu membuka sejumlah aspek, seperti kebebasan pers dan kebebasan berpendapat. Sejumlah aspek itu tak dipungkiri lahir dari rahim reformasi 98.

"Kita bisa saksikan, setelah reformasi kalau bicara kebebasan pers tidak usah ditanya. Saya yang merupakan bagian orang media pun merasakan, persnya bebas banget. Lalu kalau kita bicara untuk kebebasan berpendapat bebas, banget juga," ujarnya.

Erick mengutarakan, kebebasan itu tidak bisa berjalan sempurna, jika adanya kesenjangan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah sangat berkomitmen menekan kesenjangan ekonomi.

"Bagaimana pak Jokowi beberapa tahun terakhir mendorong yang namanya kesenjangan ini yang merupakan isu utama, terus ditekan. Agar apa? taraf kehidupan masyarakat kita lebih baik," ucap Erick.

Karangan bunga sebagai bentuk penghormatan

Dalam kesempatan itu Erick juga menyinggung banyaknya karangan bunga di depan kantor Graha Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) saat peresmian kemarin. Menurut Erick, bunga-bunga itu mengingatkan pengorbanan manusia selama Indonesia dibentuk.

"Rupanya sejarah 25 tahun yang sudah diperjuangkan, hari ini alhamdulillah tetap berlanjut. Karena bunga-bunga itu, bukan karena jajaran bunganya bersejarah, tapi bagaimana kita mengingat pengorbanan sekian banyak manusia selama Indonesia dibentuk, dan tentu pada tahun 98 bisa terjadi namanya reformasi untuk politik Indonesia," kata Erick.

Adapun Sekretaris Jenderal (Sekjen) PENA 98 Adian Napitupulu mengatakan ribuan karangan bunga yang mewarnai peresmian Graha PENA 98 adalah salah satu bentuk penghormatan kepada aktivis 98 dan pahlawan reformasi.

"Karangan bunga itu sesungguhnya bukan hanya untuk PENA 98 melainkan penghormatan kepada seluruh aktivis mahasiswa yang dibunuh dan diculik, serta seluruh mahasiswa dan rakyat yang bahu membahu berjuang pada proses Reformasi 25 tahun yang lalu," kata Adian Napitupulu.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu mengatakan ribuan karangan bunga dari berbagai kalangan masyarakat tersebut adalah pesan dan harapan untuk Indonesia damai.

“Bunga-bunga tersebut menjadi simbol harapan yang indah bagi Indonesia ke depan, Indonesia yang damai dan saling menghormati di tengah keberagaman dan tetap satu dalam banyak perbedaan,” ujarnya.

“Atas nama seluruh Presidium PENA 98 di 16 Propinsi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mengirimkan karangan bunga tersebut,” tuturnya. tempo.co/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.