Header Ads



Hampir Roboh, Bale Raja Sisingamangaraja XII Butuh Sentuhan, Ada Raja Bius Tumindi Sitohang

HUMBAHAS, Diharapkan kepada pemerintah daerah, propinsi maupun pusat menyelamatkan Bale pertemuan Sisingamagaraja XII yang terletak di Huta Tonga Desa Sihotang Hasugian Tonga Kec. Parlilitan kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) di propinsi Sumatera utara.

 Bale Pertemuan Sisingamagaraja XII dan Panglimanya, serta Raja Bius hampir Roboh butuh Perhatian Pemerintah.

Kondisi peninggalan sejarah perjuangan  Sisingamangaraja XII kondisinya sudah sangat memprihatinkan, dan bahkan sengnya sudah rusak sehingga air hujan masuh ke ruangan bale. Bangunan yang dulunya sangat kokoh kini nampak akan roboh, dan kayu-kayu dibangunan itu sudah sebagian membusuk, keluarga yang tinggal dekat Bale ini tidak sangup untuk merawatnya.

Demikian dikatakan Ranto Hutasoit warga  Huta Tonga Desa Sihotang kepada redaksi Lintas Publik mengirim foto Bale pertemuan Sisisngamagaraja XII.

 

"Menurut opung kami, Bale ini adalah peninggalan perjuangan Raja  Sisingamangaraja XII. tempat ini dulunya, atau  Bale ini digunakan sebagai tempat rapat atau pertemuan Sisingamangaraja XII dengan pemuka Adat dan Raja Bius di kenegerian Sihotang dahulunya saat akan melakukan perlawanan kepada penjajah di Tanah Batak,"ungkap Ranto Hutasoit menceritakan sejarah Bale peninggalan perjuangan Raja  Sisingamangaraja XII itu, Selasa (2/8/2022).

 Bukan hanya tempat rapat, bahkan Bale Sisingamangaraja XII adalah sebagai tonggak pertahanan yang tersembunyi dari padangan musuh.

"Jadi hanya tempat ini yang tidak dibakar Belanda dulunya, tempat-tempat lain sudah dibakar dan dimusnahkan," ujar Ranto, bahwa tidak jauh dari lokasi ada makam panglima Sisingamangaraja XII, yaitu Raja Ihutan Hasugian, Raja Tumindi Sitohang keturunan Raja ni Boru Hasugian, dan Raja Pasar Hasugian.

"Semua makam panglima Raja Sisingamangaraja XII ada didekat lokasi Bale ini, mereka dulunya menyusun strategi peperangan di Bale ini,. Ditempat inilah pasukan disusun, dan ditempat ini pula doa-doa dipanjatkan agar Tanah Batak tetap bisa dipertahan dari serangan musuh,"ungkap Ranto, bahwa tempat doa-doa itu masih ada sampai saat ini.

Raja Tumindi Sitohang

Dalam pergerakan dan strategi pertempuran Raja Sisingamangaraja XII selalu dikawal para panglima-panglimanya, dan Raja Sisingamangaraja XII meminta nasehat kepada panglimanya, termasuk nasehat dari Datu Bolon Raja Tumindi Sitohang yang dikenal sangat sakti.

"Disini juga banyak keturunan Raja Tumindi Sitohang, Raja Tumindi Sitohang Panglima Raja yang selalu dimintai nasehatnya, Raja Tumindi Sitohang adalah Datu Bolon dulunya (agama batak/ parmalim), sebelum agama kristen masuk ke tanah batak. Raja Tumindi Sitohang lah sebagai Datu Bolon, orang yang dapat mengobati apabila ada masyarakat yang sakit. Atau dulunya disebut Raja bius kepercayaan Raja Sisingamangaraja XII," kata Ranto Hutasoit, bahwa dilokasi itu masih ada tempat Mejan (tempat persembahan/memohon doa) pada jaman dulunya.

"Tempat ini masih original lae (asli), tempat-tempat atau perkampungan juga masih khas pada jaman dulu, kami harapkan pemerintah pusat maupun daerah membangun perkampungan ini, sebagai desa wisata, seperti tempat-tampat lainnya," tutur Ranto, bahwa akan mengali kembali potensi wisata sejarah di kampung halamanya yang dulunya dinamakan kenegrian Sihotang.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.