Header Ads



Mengenal Raja Siantar ke-15, Ada Sumur Tua dan Makam Istri Raja Sang Naualuh Damanik.

SIANTAR, Ternyata masih banyak peninggalan sejarah dari kerajaan Raja Siantar, khususnya Raja Siantar ke 14 yaitu Raja Sang Naualuh Damanik.

Ramot Suhunan Damanik Cicit dari Raja Sang Naualuh Damanik menceritakan, bahwa peninggalan sejarah Raja Siantar masih membekas di Nagahuta.

LIHAT JUGA INILAH MAKAM RAJA SIANTAR Ke-15, PENGANTI RAJA SANGNAUALUH DAMANIK

"Inilah buktinya masih banyak peninggalan opung kami Raja Sang Naualuh Damanik, ada makam istrinya, ada Sumur pemandian Raja, dan ada bekas rumah (Rumah Bolon) tempat tinggal Raja Sang Naualuh Damanik pada jamannya,"ungkap keturunan Raja Sang Naualuh Damanik, dari keturunan atau Cucu Tuan Narudin Damanik.

Kata Ramot Damanik anak dari Buyung Kostan Damanik lagi, kami akan terus melestarikan peninggalan sejarah dari Kerajaan Siantar ini.

"Kami akan terus berupaya bagaimana peninggalan sejarah  kerajaan Siantar ini tidak punah. Kami keluarga akan terus menguatkan dan bersatu meluruskan sejarah opung kami, khususnya silsilah kerajaan Siantar, atau Raja Sang Naualuh Damanik, Raja Siantar ke-14 dan siapa saja pomparannya/siminiknya (keturunannya). Dan peninggalan sejarah Raja Siantar ke 15 Raja Riah Kadim Damanik (Waldemar Damanik) sebagai penerus kerajaan yang memerintah kerajaan Siantar selama 8 tahun lamyna,,"jelas Ramot Damanik menunjukan dilokasi pemakaman Puang Bolon BD boru Purba Dasuha istri pertama Raja Sang Naulauh Damanik di jalan DI Panjaitan kelurahan Nagahuta kecamatan Simarimbun kota Pematangsiantar, Minggu (24/4/2022) tepat hari Jadi kota Pematangsiantar yang ke 151 Tahun.

LIHAT JUGA SUMUR TUA PENINGGALAN RAJA SANG NAULAUH DAMANIK

 

MUAL RAJA

Dilokasi ini juga masih ada Mual Raja, atau Sumur tua milik kerajaan siantaryang berada di kelurahan Nagahuta kecamatan Simarimbun kota Pematangsiantar.

Penjaga dan juga juru kunci (perawat) Sumur Tua milik Kerajaan Siantar, Joni Sinaga atau Anak Boru Jabu (keluarga/Simalungun) Raja Sang Naualuh Damanik mengatakan. bahwa Sumur tua milik keluarga Raja Siantar tetap dijaga dan dilestarikan.

"Sumur dan pemandian ini milik Raja Sang Naualuh Damanik Raja Siantar ke 14 dan istrinya puang Bolon Boru Purba Dasuha. Istri pertama Raja Sang Naualuh Damanik masih terus kami rawat dan jaga. agar generasi selanjutnya dapat mengetahui betapa banyaknya peninggalan sejarah Raja Siantar Raja Sang Naualuh yang dilanjutkan oleh putranya Raja Riah Kadim Damanik,"ungkapnya Joni Sinaga 

Masih kata Joni Sinaga, Opung Boru Purba sebagai istri pertama Raja Sang Naualuh Damanik tidak pernah meninggalkan Kampung halamannya sampai akhir hayatnya.

"Opung boru Purba sebagai istri pertama Raja Sang Naualuh sejak tinggal di Nagahuta tidak pernah meninggalkan kampung halmannya, dan opung Boru Purba adalah muslim, hingga akhirnya dia meninggal di Nagahuta ini dimakamkan secara muslim,"kata Joni Sinaga memperlihatkan makam yang bertuliskan BD br Purba dan tanda tertulis bahasa arab sebagaimana biasanya makam-makam muslim pada umunya.

Joni Sinaga menambahkan, Raja Riah Kadim Damanik (Waldemar) sebagai generasi Raja Sang Naualuh Damanik Raja Siantar ke 15, dan ibunya puang Bolon Boru Purba Dasuha, Riah Kadim mewariskan istana (lokasi) kerajaan di Nagahuta.

"Riah Kadimlah sebagai penerus Kerajaan Siantar ke 15, dia juga disebut Raja Nagahuta," ungkap Joni Sinaga menunjukan Makam dan Sumur keluarga Raja Sang Naualuh Damanik.


Keluarga Kerajaan Siantar di makam istri pertama Raja Sang Naualuh Damanik Raja Siantar ke-14


Saksi Sejarah

Pada kesempatan itu Rohani Damanik Cucu Raja Sang Naualuh menceritakan, pada dulu tempat yang sekarang menjadi makam keluarga Raja Sang Naualuh adalah rumah bolon, dan ada pesanggrahan tempat warga mengaji.

"Dulu banyak yang mengaji disini, ini dulu rumah bolon. Kalau ada kegiatan pesta ditempat inilah kami berkumpul. Dari jalan Enggang pun datang kemari untuk mengaji,"kata Anak nomor tiga Raja Sang Naualuh Damanik, Tuan Narudin Damanik.

Rohani Damanik yang saat ini sudah berumur 84 tahun meminta, agar sejarah Raja Siantar Raja Sang Naualuh dapat dipugar.

"Kalau saya harapkan, makam dan peninggalan sejarah opung kami ini diperbaiki (pugar) agar jadi pendidikan sejarah bagi generasi selanjutnya,"pintanya. tag/t


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.