Header Ads



Semula Teman Facebook Akhirnya Teman Bobok

LINTAS PUBLIK, Jika Wulan (30) terkena guna-guna, pasti dukunnya patent banget. Awalnya dia tak bergeming digoda Nursugik (40), melalui FB. Tapi kok lama-lama lengket, bahkan sampai bertekuk lutut dan berbuka paha juga. Edi Mulyadi (35), nyaris bunuh diri memikirkan istrinya. Tapi akhirnya dia pasrah dan menceraikannya.

Meski sudah jaman milineal yang serba digital, tapi urusan alat vital tetap menjadi rebutan orang. Sudah jelas-jelas si A sudah menjadi milik B, tapi si C masih mencoba mengganggu karena ingin memiliki.


Maka dalam pembertitaan sehari-hari soal pelakor (perebut laki orang) dan pebinor (perebut bini orang) selalu ada saja, di mana saja dan kapan saja. Dan masalah “garan uyuh” memang selalu menjadi topik yang tak pernah basi.

Ny. Wulan awalnya ibu rumahtangga yang baik, dia hidup bahagia bersama suaminya, Edi Mulyadi. Sebagai keluarga milenial, Wulan juga aktif di jejaring media sosial, sampai kemudian kenal dengan Nursugik lewat FB.

Keduanya lalu bersahabat. Bagi Wulan tambah teman tambah baik, sebab orangtua kan bilang, “Carilah seribu teman tapi jangan cari musuh meski hanya satu.”

Ternya Nursugik ini kemudian benar-benar menjadi musuh, justru dalam selimut. Sebab meski sudah tahu Wulan sudah punya suami, tapi masih berusaha berhubungan.

Bukan saja berhubungan pertemanan, tapi berhubungan intim bak suami istri. Tentu saja Wulan tak mau, karena soal begituan kan sudah menjadi domain Edi Mulyadi suaminya.

Dalam FB itu Wulan juga mencantumkan alamat rumahnya, sehingga Nursugik terus berusaha menghubungi lewat kiriman makanan dan barang. Mungkin karena tak tahu bahwa makanan itu mengandung guna-guna, dimakannya juga. Dan aneh, setelah makan kiriman makanan tersebut, Wulan jadi baikan kembali dengan Nursugik.

Bahkan diajak jalan bareng lelaki pengancam rumahtangganya itu mau juga. Maka ketika dibawa ke hotel, ludeslah kehormatan Wulan. Sebab asset miliknya yang mestinya hak mutlak suami, diam-diam dihibahkan kepada Nursugik.

Tentu saja sang pebinor ini senang sekali, karena bagaikan nemu durian runtuh. Padahal durian Wulan ini mateng puun, harum baunya dan tebel dagingnya.

Sampai sebegitu jauh hubungan Wulan-Nursugik, Edi Mulyadi sempat stress dan nyaris bunuh diri. Untung bisa dicegah keluarganya. Untuk menjauhkan Wulan dari serbuan Nursugik, sengaja Edi Mulyadi pindah rumah yang jauh dari rumah lama. Tapi ternyata ditemukan juga dan kembali Wulan dibawa ke hotel dan dikencani lagi.

Belakangan Wulan sudah menjadi orang stress. Diajak bicara suami sudah tidak nyambung bak orang linglung. Tapi jika yang telpon Nursugik, kembali dia jadi wanita normal tidak kurang suatu apa. Karena guna-gunakah?

Ketimbang pusing diteror oleh pihak ketiga, mendingan Wulan diceraikan biar diambil oleh Nursugik. Mungkin dia bisa berbahgia dengan suami barunya. Maka Edi Mulyadi mendaftarkan perceraiannya ke Pengadilan Agama Surabaya.

Kasihan Edi, jadi nganggur gara-gara jadi korban pebinor.

sumber  : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.