Header Ads



83 KK Korban Banjir di Siantar, Ini Kesaksian Warga Air Tingginya 2 Meter

LINTAS PUBLIK - SIANTAR, Sebanyak 64 Kepala Keluarga (KK) dan 58 unit Rumah menjadi korban banjir pada, Sabtu (11/7/2020) sekira pukul 19:00 Wib.

Hal ini dibenarkan Henri Purba, SH Lueah Kelurahan Tanjung Tonga kecamatan Siantar Martoba kota Pematangsiantar.


"Ada 64 Keluarga dan 58 unit Rumah yang menjadi korban banjir itu, semua rumah terendam banjir sekitar 2 meter lebih  apalagi yang dekat jembatan Tanjung Tongah. Semua warga dalam kondisi selamat, namun barang-barang yang dirumah rusak, termasuk ada surat-surat berharga dan barang-barang elektonika seperti TV, kulkas dan lainnya,"kata Henri Purba kepada lintaspublik.com di jalan Tambun Barat Lk.II kota Pematangsiantar, Selasa (14/7/2020) siang.

Henri Purba menjelaskan, Banjir pada saat itu termasuk cukup besar diwilayah Tanjung Tongah karena diwilayah itu pertemuan dua sungai yaitu sungai Bah Kaitan dan Bah Sosopan,, sehingga membuat rumah-rumah penduduk terendam, dan mengalami kerusakan yang cukup parah.

"Ini banjir terparah 20 tahun terakhir, jadi banyak rumah warga yang rusak. Ini memang diakibat pertemuan aliran dua sungai,"ungkapnya, sambil memberitahukan bahwa kebutuhan sandang dan pangan warga masih terpenuhi.

"Sejauh ini sandang dan pangan masih terpenuhi,"tambahnya lagi.

Bantuan datang untuk Korban Banjir di gang damai Tangjung Pinggir
Magrib, Air Tiba-tiba Seperti Bah

Paiman  salah satu warga menjadi saksi mata peristiwa yang sangat mengerikan itu, bahkan dirinya ketika itu masih sedang sholat Magrib.

"Pada saat itu saya masih sholat Magrib, tiba-tiba kaki saya merasakan air mengalir cukup deras. Tiba-tiba air sudah mengenangi rumah. Saya tidak dapat lagi melanjutkan sholat saya, langsung saja menyelamatkan anak-anak dan cucu saya kedataran lebih tinggi,'ungkapnya.

Kata Iman lagi, pada saat kejadian banjir, airnya tingginya lebih dua meter yang meneanangi rumah dan badan jalan.

"Saya sempat menyelamatkan anak-anak kedataran lebih tinggi, tapi setelah kembali lagi untuk menyelamatkan barang-barang air sudah setinggi dua meteran lebih. Yah pasrah sajalah, dan kita langsung menyelamatkan warga lainnya,"cerita Amin yang rumahnya persis dibelakang sungai di Tanjung Tongah.

"Pada saat itu situasinya cukup mencekam sekali, kami juga sempat menyelamatkan warga lainnya dengan memakai tali, beberapa warga dapat kami selamatkan,"terangnya.

Tak jauh dari rumah Paiman, Sumarni yang juga menjadi korban banjir di Tanjung Tongah mengatakan, bahwa saat banjir tiba dirinya masih sembayang Magrib.

"Saya masih pakai mukena karena baru sembayang, tiba-tiba air datang langsung mengenangi rumah, karena tembok dapur jembol,"kata Sumarni memperlihatkan tembol dapurnya jebol sepanjang 3 meteran, dan 36 ternah ayamnya siap jual hilang dibawah air sungai.

"Biasa kami memang banjir, paling tingginya satu lutut, sejak tinggal disini tahun 1988 inilah yang paling parah, semua seisi rumah ku hanyut terbawa arus sungai, dan rumah anak jebol (runtuh) bangunannya,"jelasnya.

Kelurahan Tanjung Tongah membuat Poskoh, terlihat PT.STTC turut membantu Korban Banjir.
Korban Tanjung Pinggir  19 KK

Di Kelurahan tanjung Pinggir juga terdampak banjir pada Sabtu (11/7/2020), menurut Poltak Simarmata, SH Lurah keluarahan Tanjung Pinggir ada sekitar 19 Kepala keluarga (KK) atau 80 jiwa yang menjadi korban banjir.

"Ada 19 KK atau rumah yang menjadi korban banjir, semua sudah kembali kerumah masing-masing."katanya.

Untuk kebutuhan sandang dan pangan untuk korban banjir dirinya memastikan sudah terpenuhi.

"Banyak relawan yang memberikan bantuan, termasuk juga bantuan dari pemerintah kota Pematangsiantar melalui badan bencana,'ujar Lurah Tanjung Pinggir, bahwa malam itu dua orang anak perempuan dapat diselamatkan warga karena sudah terjebak banjir.

Terlihat juga Babinsa Serda Harwin dari Koramil 01/Siantar Utara memberikan bantuan.

"Ini bantuan dari keluarga saya, moga dapat membantu saudara-saudara kita korban banjir,"kata Harwin bersama anak dan istrinya dilokasi korban banjir di gang Damai Tanjung Pinggir.

Pantauan lintaspublik.com Camat Siantar Martoba Prasizu Minly Harahap S.STP terlihat menerima bantuan dari warga dan bantuan dari keluarga besar PT. STTC.



Penulis   : tagor
Editor     : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.