Header Ads



6 Pertimbangan Sebelum Wisata Alam Kala Pandemi Virus Corona

LINTAS PUBLIK, Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 akan membuka kembali wisata alam di Indonesia secara bertahap.

Kawasan pariwisata alam tersebut terdiri dari kawasan wisata bahari, kawasan konservasi perairan, kawasan wisata petualangan, taman nasional, taman wisata alam, taman hutan raya, suaka margasatwa serta geopark.

Wisata Bukit Kura-kura Emas di Desa Sirungkungon kecamatan Ajibata kabupaten Toba./dok. danautobacenter.com
Kemudian juga pariwisata alam non-kawasan konservasi, antara lain kebun raya, kebun binatang, taman safari, desa wisata, dan kawasan wisata alam yang dikelola oleh masyarakat.

Saat ini, kawasan pariwisata alam yang diizinkan untuk dibuka adalah kawasan pariwisata alam yang berada di kabupaten dan kota dalam zona hijau atau zona kuning.

Sementara zona lain akan diatur sesuai dengan kesiapan daerah serta pengelola kawasan.

Dikutip dari USA Today, ahli kesehatan mengatakan bahwa wisata alam aman dilakukan sendiri atau bersama orang yang berada dalam satu rumah di kawasan yang tak terlalu ramai.

Meski demikian, asosiasi pendakian di Amerika Serikat, Pacific Crest Trail Association, tidak menyarankan untuk langsung melakukan wisata alam yang ekstrem.

Bagi yang sudah tidak sabar melakukan wisata alam, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Cari informasi tempat wisata alam

Tempat wisata alam yang dibuka secara bertahap ialah yang berada di zona hijau dan zona kuning.

Sebelum diminta putar balik di tengah jalan, sebaiknya cari informasi sebanyak mungkin mengenai waktu buka dan tutup tempat wisata tujuan.

Cari tahu juga informasi soal kewajiban membawa surat keterangan bebas virus corona.

2. Jangan berwisata alam saat sakit atau baru sembuh

Di rumah saja memang membosankan, tapi jangan juga memaksakan diri untuk wisata alam saat tubuh sedang tidak enak badan atau baru selesai karantina medis.

Selain tak bisa menikmati wisata alam, virus penyakit bisa saja menular. Orang lain juga pasti kerepotan jika sakit sedang kambuh.

Bersabarlah sampai tubuh fit dan bisa kembali wisata alam dalam keadaan sehat walafiat.

3. Yang baru pertama wisata alam tak perlu nekat

Setelah pandemi virus corona melanda dan manusia terpaksa berada di dalam rumah, mendadak ada banyak orang yang punya hobi berlari, berenang, sampai mendaki gunung, karena orang-orang ini merasa alam punya energi menyembuhkan.

Bagi para pemula yang belum pernah mendaki gunung atau menyelam di laut, sebaiknya urungkan niat untuk memulai hobi baru saat tempat wisata alam dibuka kembali.

Ketahuilah bahwa tempat wisata alam pasti kekurangan staf, sehingga kecerobohan pemula sebaiknya tidak sampai terjadi.

Jika sampai jatuh sakit, membawanya ke rumah sakit juga merepotkan, karena di rumah sakit saat ini sedang banyak pasien virus corona.

Untuk para pemula, sebaiknya datang ke tempat wisata alam yang medannya mudah, sehingga bisa kembali ke rumah dengan selamat.

4. Yang sudah sering wisata alam tak perlu menyusahkan diri

Tak hanya para pemula, orang yang sudah sering mendaki atau menyelam juga tak perlu menyusahkan diri saat kembali berwisata alam.

Tidak perlu menjangkau medan yang terlalu sulit dan terlalu jauh dari rumah, karena otot yang telah lama tertidur perlu dibangunkan secara perlahan sehingga tak mengalami kelelahan ekstrem.

5. Kenakan masker, jaga jarak sosial, dan jangan lupa cuci tangan

Kenakan masker saat jarak sosial tak memungkinkan dan jangan iseng menyentuh permukaan yang tidak perlu. Kalau terlanjur menyentuhnya, jangan lupa cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.

Pergilah bersama orang yang berada dalam satu rumah dan hindari kerumunan. Oleh karena itu, datanglah ke tempat wisata sebaiknya sejak pagi hari.

Hingga saat ini penularan virus corona pada binatang peliharaan masih menjadi topik diskusi ahli kesehatan, jadi sebaiknya kenakan tali di leher anjing peliharaan jika sedang dibawa ke area yang banyak orang.

6. Bawa bekal dalam kemasan pakai ulang

Bawalah makanan dan minuman dari rumah, karena ada banyak tempat makan yang masih tutup, atau beroperasi dengan jam terbatas, atau tak mengizinkan konsumsi di tempat.

Agar tak membuat sampah bertumpuk, sebaiknya bawa makanan dan minuman dalam kemasan yang bisa dipakai ulang.



sumber  : posk 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.