Header Ads



Inilah Juara Perpustakaan SMP Terbaik Tahun 2019, Dewan Juri : Jangan Nomor Duakan Perpustakaan

LINTAS PUBLIK-SIANTAR, Perpustakaan milik SMP Bintang Timur terpilih menjadi pemenang dalam Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat SLTP se- Kota Pematangsiantar Tahun 2019. Disusul Perpustakaan SMP Negeri 2 sebagai juara 2, dan juara 3 diraih SMP Budi Mulia.

Walikota Pematangsiantar H Hefriansyah SE MM diwakili Asisten III Pardamean Silaen menyerahkan hadiah kepada pemenang di Ruang Data Sekretariat Daerah Kota Pematangsiantar, Kamis (17/10/2019).

Disebutkan, SMP Bintang Timur dengan nilai tertinggi 795 sebagai juara 1, SMPN 2 juara 2, dan juara 3 SMP Budi Mulia. Sedangkan SMPN 7 juara harapan 1, SMPN 3 juara harapan 2, dan SMP Cinta Rakyat 3 juara harapan 3.

Pardamean Silaen memberikan piala Perpustakaan SMP Bintang Timur Terbaik di Siantar tahun 2019.
Pardamean Silaen, mengucapkan selamat datang kepada Tim Juri dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara.

“Kami berharap hasil penilaian yang telah diberikan memberikan dampak perubahan yang positif bagi kemajuan perpustakaan di Kota Pematangsiantar,“ katanya.

Selanjutnya, para kepala sekolah diajak berbenah, dan melakukan berbagai inovasi di perpustakaan.

"Jangan cukup dengan apa yang Anda capai saat ini. Berpaculah agar terwujud Pematangsiantar Semakin Mantap, Maju, dan Jaya," katanya seraya menambahkan agar menjadikan perpustakaan modern yang harus bisa mengubah wajah pelayanannya menjadi lebih menyenangkan, inspiratif, dan edukatif.

“Mari kita jadikan membaca sebagai budaya di tengah-tengah keluarga dan masyarakat,“ ajaknya.

Lebih lanjut dikatakannya, dalam dunia pendidikan peran perpustakaan sangat penting. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu penunjang dalam mencapai pendidikan yang bermutu. Oleh karena itu, perpustakaan harus menjalankan fungsinya dengan baik untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru.

Eddy Noah Saragih menyerahkan piala kepada SMP Budi Mulia Pematangsiantar.
Proses belajar mengajar, lanjutnya, sangat tergantung pada kemampuan perpustakaan dalam menjalankan fungsinya. Karenanya, kepala sekolah harus benar-benar memperhatikan dan memberdayakan perpustakaan sekolah semaksimal mungkin.

"Tambah koleksi bahan pustaka setiap tahun, lengkapi sarana dan prasarana yang dibutuhkan secara bertahap, serta lakukan penataan tempat sehingga perpustakaan tampak tertata rapi, koleksi tersusun secara sistematis, dan lingkungan bersih. Sehingga anak-anak betah berkunjung ke perpustakaan," jelasnya.

Dengan demikian, katanya, minat baca anak-anak akan bertumbuh dan mereka akan bertumbuh menjadi individu yang gemar menggali informasi dari buku sebagai jendela dunia.

"Maka dari itu, kepada bapak ibu kepala sekolah sekalian harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Di zaman digital saat ini, jangan sampai perpustakaan ditinggalkan siswa karena dianggap ketinggalan zaman. Dan jadikanlah digital yang dapat diakses lewat jaringan komputer. Sehingga dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk mengakses berbagai informasi menunjang proses pembelajaran," jelasnya.

Dengan demikian, lanjutnya lagi, peran perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar di sekolah tetap terealisasi.

"Saat ini pemerintah kota lewat Dinas Kearsipan dan Perpustakaan menyelenggarakan Lomba Perpustakaan Terbaik dengan tujuan agar semua sekolah termotivasi untuk mengembangkan perpustakaannya masing-masing," tandasnya.

Kepada yang berhasil meraih juara, diucapkan selamat dan terus berpacu, serta jangan cepat merasa puas. Sedangkan yang belum meraih juara, agar mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan selama ini dan segera melakukan perubahan signifikan.

"Saudara sudah dipercaya memimpin di sekolah. Lakukan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan di Kota Pematangsiantar," pungkasnya.

Para Juara Perpustakaan SMP bersama Asisten III Pardamean Silaen, Kadis Pendidikan Drs Edi Noah Saragih, tim juri : Ilderina Saragih, S.Sos, Dra. Ramadiana, Tagor Leo Sitohang, SH , Herbet Aruan Spd. MH .
Ilderina Saragih salah satu dewan juri berpesan, agar sekolah-sekolah di Siantar benar-benar mengelola perpustakaan secara baik dan tidak menomor duakan kegunaannya.

"Banyak kendala yang kami hadapi, dimana perpustakaan sekolah jadi tempat-tempat buku paket. Buku paket bukan buku perpustakaan, diharapkan diperpustakaan diisi buku-buku fiksi, buku cerita dan jenis lainnya. Parahnya ada pula sekolah yang meletakan perpustakaan dekat WC (toilet), dan tempatnya tersembunyi, susah ditemukan (dijangkau)," ujar Ilderina Saragih, agar kepala sekolah lebih kreatif mengembangkan perpustakaan dengan seni dan kebudayaan.

"Perpustakaan bukan hanya untuk membaca dan meminjam buku saja, tapi perpustakaan harus berguna untuk kesejahteraan sekitarnya, perpustakaan tempat mengali ilmu dan menumbuh kembangkan kreatifitas siswa,"tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut, antara lain Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Pematangsiantar Nesli Sinaga, Kepala Dinas Pendidikan Pematangsiantar Drs Edi Noah Saragih, tim juri Ilderina Saragih, S.Sos ( Perpustakaan Propinsi Sumatera Utara), Dra. Ramadiana ( Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar), Tagor Leo Sitohang, SH (Ketua Forum Literasi kota Pematangsiantar), Herbet Aruan Spd. MH Kepala bidang pengembangan minat baca Pematangsiantar dan para Kepala SMP sederajat, serta pengelola perpustakaan sekolah.

Penulis    : franki
Editor      : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.