Header Ads



Hari Guru 2018 di SMK N 1 Siantar : Tiga Guru Dapat Penghargaan dari Presiden RI

LINTAS PUBLIK-SIMALUNGUN, SMK Negeri 1 Siantar memperingati HUT PGRI Ke-73 Tahun 2018 yang jatuh setiap tanggal 25 November.

Peringatan itu, diawali dengan upacara yang diikuti ratusan siswa-siswi, guru beserta staf, Senin (26/11/2018) di Jalan Asahan Km.3.5, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

BACA JUGA  Ini Hasil Karya Siswa SMK Negeri 1 Siantar, Jurusan Kecantikan dan Busana Buat Bangga

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, Rodearni Saragih, S.Pd M.H meniup lilin HUT Hari Guru ke-73 di SMK Negeri 1Siantar di Jalan Asahan Km.3.5, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun
Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, Rodearni Saragih, S.Pd M.H selaku Inspektur upacara membacakan amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy. Muhadjir mengucapkan selamat kepada semua guru dan tenaga kependidikan Indonesia, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. Terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya juga ia sampaikan atas dedikasi, komitmen, dan segala ikhtiar yang telah dilakukan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dia juga berdoa semoga martabat guru semakin dijunjung tinggi seiring dengan meningkatnya profesionalisme, yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan, dan dedikasi dalam menjalankan tugas mulianya.

Siswa/i SMK Negeri 1 Siantar turut memeriahkan HUT PGRI Ke-73
Di tengah-tengah perayaan Hari Guru Nasional ini, kata Muhadjir, bangsa Indonesia sedang menghadapi keprihatinan atas beberapa bencana. Dua yang terbesar baru terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah. Tidak kurang dari 22 ribu orang guru dan tenaga kependidikan serta peserta didik telah menjadi korban, baik yang meninggal dunia, luka berat, kehilangan sanak keluarga, maupun yang kehilangan tempat tinggal. Doa terbaik dari kita semua untuk para guru dan tenaga kependidikan yang terdampak bencana tersebut. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan ketabahan dan kekuatan kepada para guru beserta keluarganya.

Sementara Tema Hari Guru Nasional tahun 2018 adalah “Meningkatkan Profesionalisme Guru Menuju Pendidikan Abad XXI”. Tema tersebut dipilih mengingat tantangan pendidikan di abad XXI semakin berat.

BACA JUGA  Siswa SMK Negeri 1 Siantar Juara 1 Lomba Melukis Kodim 0207/Simalungun

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, Rodearni Saragih, S.Pd M.H memberi ucapan selamat
kepada salah seorang guru yang mendapat penghargaan dari Presiden RI.
Hal ini meniscayakan peningkatan profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru untuk selalu meningkatkan kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman.

Revolusi industri keempat yang sudah merambah ke semua sektor harus disikapi dengan arif karena telah mengubah peradaban manusia secara fundamental. Untuk itu, diperlukan guru yang profesional; guru yang mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang supercepat tersebut untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar pada setiap satuan pendidikan dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dengan kompetensi global.

Guru-guru mendapat ucapan selamat dari siswa/i SMK Negeri 1 Siantar.
Akan tetapi, walaupun teknologi informasi berkembang demikian cepat dan sumber-sumber belajar begitu mudah diperoleh, peran guru sebagai pendidik tidak tergantikan oleh kemajuan teknologi tersebut. Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi setiap peserta didik. Oleh sebab itu, profesi guru sangat lekat dengan integritas dan kepribadian; guru tidak hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta didik dalam kehidupannya, termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak serta sebagai inspirator bagi anak didiknya.

Saat ini kurang bijak rasanya jika kita hanya menyalahkan dahsyatnya perkembangan teknologi informasi. Kita harus mampu mengarahkannya menjadi potensi positif alih-alih terkena dampak negatifnya. Terlebih pada tahun 2019 yang akan datang, penetrasi revolusi industri keempat tersebut akan masuk semakin dalam ke berbagai sektor, termasuk sektor pendidikan. Oleh sebab itu, peningkatan profesionalisme guru menjadi penting karena hal itu merupakan salah satu syarat utama dalam pewujudan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter serta menguasai kecakapan abad XXI yang dibutuhkan oleh setiap peserta didik.

BACA   SMK Negeri 1 Raya Siapkan Lulusan Kreatif, Mampu bersaing Didunia Usaha dan Industri

Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, Rodearni Saragih, S.Pd M.H mendapat ucapan selamat
dari salah satu wakil kepala sekolah Rudiman Hotmartuah Purba
Usai membacakan amanat Mendikbud, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Siantar, Rodearni Saragih, S.Pd M.H berpesan kepada anak didiknya untuk berpacu mengembangkan diri, mengejar ilmu hingga kelak meraih cita-cita. Sebab, anak didik sekarang adalah penerus bangsa, yang akan memberi warna bangsa kita kedepannya.

Di tengah globalisasi ini, dunia sudah terbuka. Dibutuhkan putera-puteri Kabupaten Simalungun yang unjuk gigi di negara luar. Dengan apa, dengan prestasi, berbuat kreatif.

Guru-guru  SMK Negeri 1 Siantar tampak kompak.
" Guru disini selalu tidak bosan-bosannya mengajarkan anak didik. Guru pastinya mengajarkan yang terbaik kepada anak didik,"ucap Rodearni. Dalam kesempatan itu, tiga orang guru SMK Negeri 1 Siantar menerima gelar, tanda jasa dan tanda kehormatan Republik Indonesia dari Presiden RI. Ketiga orang guru itu, telah melakukan pengabdian 10 tahun tanpa putus-putus. Yakni Tumpak Henry Nelson Sirait, S.Pd, Netty Herawaty Harahap,S.Pd dan Mujiyanti, S.Sos.

" Untuk guru-guru yang lain jangan berkecil hati, tahun depan semua guru akan diajukan tergantung masa pengabdiannya. Perunggu 10 tahun, perak 20 tahun dan emas 30 tahun,"ujar dia.

Siswa/i  SMK Negeri 1 Siantar memeriahkan Hari Guru dengan alat musik sederhana (Daur Ulang).
Wakil kepala sekolah SMK Negeri 1, Joli Saragih mengatakan peringatan Hari Guru tahun 2018 juga diwarnai dengan perlombaan tradisional seperti lomba makan kerupuk, balon dangdut, memasukkan paku ke dalam botol, pertunjukan seni perkusi dengan menggunakan alat-alat bekas. Serta ada atraksi atau pertunjukan olahraga Pencak Silat dan Wushu.

Penulis  : franki
Editor    : tagor

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.