Header Ads



Viral Foto Acara LGBT Dibubarkan Ormas di Magelang, Ini Dia Faktanya

LINTAS PUBLIK - MAGELANG, Dua hari terakhir, publik Magelang tengah diramaikan dengan beredarnya video serta gambar di media sosial yang disangkutkan dengan aktivitas kaum Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT). Tampak pasangan perempuan dengan perempuan maupun laki-laki dengan sesama laki-laki yang mendekatkan wajah masing-masing di hadapan khalayak.

Gestur pasangan-pasangan tersebut mirip dengan aksi berciuman. Acara tersebut kemudian dikabarkan dibubarkan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Magelang.

Belakangan, diketahui bahwa kejadian tersebut berlangsung di Atrium Armada Town Square (Artos Mall) Magelang.

ilustrasi
"Yang sebenarnya terjadi adalah event organizer Utopia mengadakan event dengan tema "Little Korea". Event tersebut adalah ajang untuk adu bakat dalam Dance Cover dan Singing Cover Competition," terang Marketing Manager Artos Mall, Saparina Tri Hapsari, melalui keterangan tertulis, Senin (15/10/2018).

Yang menjadi viral dalam acara ini, kata dia, adalah adanya foto yang beredar di masyarakat berupa tantangan makan pocky berpasangan (pocky challenge) yang diadakan untuk mengisi kekosongan acara saat juri melakukan penilaian.

Pocky challenge merupakan salah satu tantangan yang sedang tenar di kalangan remaja Korea, hal tersebut diaplikasikan di tengah acara agar pengunjung maupun peserta tidak merasa bosan.

"Challenge tersebut memang kami pasangkan laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan karena kalau laki-laki dengan perempuan jelas bukan muhrim," terang salah satu anggota komunitas K-Pop, Arga.

Pendiri EO Utopia, Yossi menambahkan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut dan mengaku tidak akan mengulangi kembali di kemudian hari.

"Kami juga meminta maaf kepada management Artos Mall dan masyarakat atas kejadian tersebut hingga meresahkan banyak warga. Serta hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kami," ujar Yossi.

Sementara itu, Kapolres Magelang, AKBP Hari Purnomo mengatakan, pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kejadian ini.

"Berdasarkan penyelidikan dan pendalaman yang dilakukan, dalam acara Little Korea di Atrium Artos Mall tidak ditemukan adanya peristiwa pidana berupa pornoaksi. Ada sebanyak 13 orang saksi yang telah kami periksa," jelas Hari.

Terkait beredarnya kabar tentang LGBT, Hari mengatakan pihaknya juga belum menemukan indikasi hal tersebut.

"Hingga penyelidikan yang kami lakukan saat ini, belum ditemukan adanya indikasi praktek LGBT. Kami harus menanyakan kepada ahli yang berkompeten," tandas Hari.

sumber  : det 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.